kievskiy.org

Kemenkominfo Akui Data Bocor dan Diperjualbelikan Adalah Milik BPJS Kesehatan

Ilustrasi dugaan kebocoran data warga Indonesia. Isu ada kebocoran data 279 juta penduduk Indoensia bukan isapan jempol.  Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah mengakuinya.
Ilustrasi dugaan kebocoran data warga Indonesia. Isu ada kebocoran data 279 juta penduduk Indoensia bukan isapan jempol. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah mengakuinya. /Pixabay/TheDigitalArtist

PIKIRAN RAKYAT - Ketakutan masyarakat datanya bocor dan diperjualbelikan kini terbukti adanya.

Isu ada kebocoran data 279 juta penduduk Indonesia bukan isapan jempol.

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah mengakuinya.

Hal itu diakui berdasarkan hasil penelurusan pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terkait dugaan kebocoran data 279 juta penduduk Indoensia.

Baca Juga: Perekonomian Mulai Pulih, Penjualan Listrik di Cikarang Bekasi Naik 6,61 Persen

Juru Bicara Kemenkominfo, Dedy Permadi bahkan dalam keterangan resmi, jika kebocoran data diduga milik dari BPJS Kesehatan.

Jelas Dedy bahwa sampel data yang beredar merupakan data dari BPJS Kesehatan.

"Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan bahwa sampel data diduga kuat identik dengan data BPJS Kesehatan," kata Dedy dalam laman resmi Kemenkominfo pada Jumat, 21 Mei 2021.

Baca Juga: Venna Melinda Ungkap Istri Ketiga Ustaz Jefri Al Buchori yang Dirahasiakan Umi Pipik, 'Nggak Etis Kasih Tahu'

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat