/photo/2021/04/07/10703065.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Di balik usahanya menidurkan sekitar 21 juta Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) ganda, Menteri Sosial Tri Rismaharini ternyata sempat mendapat tekanan dari berbagai pihak.
Hal itu blak-blakan Risma ungkap saat menghadiri rapat kerja antara Kemensos dengan Komisi VIII DPR RI, pada Kamis 3 Juni 2021.
Risma mengaku sebelum akhirnya berani mengungkap data ganda penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Tunai (BST), dia sempat menjalin komunikasi terlebih dahulu dengan Presiden Joko Widodo.
"Sekali lagi, Pak, banyak, jadi harus saya sampaikan, saya sudah laporkan ke Pak Presiden ini semua. Jadi kemudian akhirnya saya beranikan mengeluarkan yang data ganda itu kita hapus," kata Risma.
Baca Juga: AHY Kunjungi Pikiran Rakyat, Sebut Ada Tiga Hal yang Harus Dibenahi Semenjak Era SBY Berakhir
Saat bertemu Jokowi, Risma juga telah melaporkan tekanan-tekanan yang datang menghampirinya.
"Terus terang, Pak, data ini banyak sekali tekanan saya harus jelaskan. Saya harus jelaskan," kata Risma.
"Karena nuwun sewu (mohon maaf), Pak, sekali lagi banyak sekali yang ....(terdiam), seperti itu," ujarnya.
Merespons pernyataan yang dilontarkan oleh Risma, Ketua Komisi VIII Yandri Susanto di rapat yang sama menanyakan siapa pihak yang dimaksud memberi tekanan.