kievskiy.org

Penerapan 3R dalam Pengelolaan Sampah di Perkotaan Masih Terkendala

TPST Bantargebang, tempat penampungan sampah dari DKI Jakarta dan sekitarnya.
TPST Bantargebang, tempat penampungan sampah dari DKI Jakarta dan sekitarnya. /Pikiran Rakyat/Riesty Yusnilaningsih

PIKIRAN RAKYAT - Pemprov DKI Jakarta mengklaim telah mampu mengurangi timbulan sampah sebanyak 22,46 persen, pada 2020.

Hal ini didukung oleh upaya reduce (membatasi), reuse (menggunakan kembali), recycle (mendaur ulang) atau 3R yang terus digemakan. 

Namun diakui Kepala Seksi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Rita Ningsih, penerapan 3R di perkotaan bukan hanya di Jakarta, masih mengalami kesulitan.

“Sekitar 86 persen orang hidup di kota, dengan perekonomian yang tinggi atau  gaya hidup yang berubah, sehingga butuh upayanya lebih kuat. Agar masyarakat untuk lebih menyadari mengenai sampah,”  kata Rita Ningsih dalam webinar "Sampahmu Rezekiku", yang dipantau secara daring, Rabu, 9 Juni 2021.

 Baca Juga: Dipaksa Sudahi Sinetron Ikatan Cinta, Arya Saloka: Bye! Malam ini...

Oleh karenanya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengeluarkan platform baru Jakarta sadar Sampah. Tujuannya bahwa ibukota DKI Jakara dalam pengelolaan sampah berpegang pada kolaborasi.

"Gotong royong. Tujuannya menyadarkan warga DKI Jakarta agar sadar lingkungan. Sampah memiliki value ekonomi jika dikelola dengan baik," kata Rita.

Menurut Rita, pengelolaan sampah di DKI Jakarta untuk nilai ekonomis adalah dengan bank sampah. Bank sampah adalah sarana yang bisa digunakan masyarakat untuk membawa sampah yang sudah dipilah bernilai ekonomi.

 Baca Juga: Soal Perundungan Keluarga Atta Halilintar di Malaysia, Krisdayanti: yang Waras Harus Mencerna

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat