kievskiy.org

Putri Gus Dur 'Turun Gunung' Terusik Isu Talibanisme di KPK, Anita Wahid: Sengaja Dibuat

Putri mendiang Gus Dur yaitu Anita Wahid terusik dengan adanya isu Talibanisme di tubuh KPK.
Putri mendiang Gus Dur yaitu Anita Wahid terusik dengan adanya isu Talibanisme di tubuh KPK. /Instagram.com/@anitwahid

PIKIRAN RAKYAT – Persoalan TWK KPK masih menjadi perbincangan ‘panas’ publik lantaran semakin banyaknya bermunculan spekulasi dari berbagai pihak, baik dari akademisi dan pengamat maupun masyarakat biasa.

Tidak saja spekulasi, tetapi sejumlah kejanggalan dan fakta yang diungkap para pegawai KPK yang tidak lulus TWK bahkan sejumlah ahli, serta sikap pimpinan tertinggi lembaga tersebut turut ambil bagian dalam meramaikan media.

Serupa dengan masyarakat umumnya, Presidium Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo) Anita Wahid turut mempertanyakan untuk siapa kepentingan revisi UU KPK dilakukan.

Sebab menurutnya, masalah yang sebenarnya adalah mengenai pelemahan pemberantasan korupsi bukan persoalan radikalisme dalam bentuk narasi talibanisme.

Baca Juga: Atta Halilintar Ketar-ketir Disinggung Pengeluaran Bulanan, Tak Mau Rendahkan Aurel Hermansyah?

"Yang kita lawan sekarang adalah mengenai pelemahan gerakan korupsinya, mengenai pelemahan pemberantasan korupsinya. Udah nggak ada lagi mengenai radikalisme," kata Anita Wahid yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari NU Online, Rabu, 9 Juni 2021.

Menurutnya, isu Taliban yang terjadi di tubuh KPK sengaja dibuat dan disebarluaskan agar kelompok yang mendukung KPK terganggu oleh isu polarisasi yang bermuara pada isu radikalisme dan anti-radikalisme.

Sehingga, dampaknya kelompok yang semula mendukung KPK untuk melawan radikalisme menjadi enggan lantaran termakan isu tersebut.

Baca Juga: Pengakuan Ustaz Yusuf Mansur Bayar Pajak Rp100-200 Juta per Hari: Itu Belum dari Usaha yang Lain

Dengan lantang putri dari Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini menyebutkan isu-isu tersebut sengaja diciptakan oleh orang-orang yang menghendaki pelemahan KPK dengan maksud mengikis bahkan melunturkan dukungan masyarakat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat