PIKIRAN RAKYAT – Masyarakat saat ini tengah diresahkan oleh Covid-19 Varian Delta, yang dikabarkan telah memasuki sejumlah wilayah Tanah Air.
Sontak hal tersebut kini tengah menjadi sorotan, belum lagi angka kasus positif Covid-19 di beberapa wilayah mulai menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan.
Oleh karenanya, Varian Delta ini perlu diwaspadai lantaran sifatnya yang sangat menular.
Menyoroti teka-teki terkait Varian Delta atau B1617.2 yang terus menjadi bahasan di Tanah Air, mulai dari gejalanya yang mirip flu biasa, lebih menular, hingga menginfeksi lebih banyak anak-anak, Ketua Satgas Covid-19 IDI Profesor Zubairi Djoerban angkat bicara.
“Dalam catatan saya, varian ini paling banyak ditemukan di Jakarta dan Jawa Tengah. Ada 104 kasus. Untuk penelusuran, memang dibutuhkan WGS (whole genome sequence) atau sampel yang jumlahnya jauh lebih besar,” tulisnya.
Ia juga mengungkapkan terkait gejala penderita Varian Delta dengan pasien penderita Covid-19 biasa menunjukkan gejala yang sama atau berbeda.
“Ada bukti studi yang menunjukkan kalau gejala varian ini beda dengan varian jadul, seperti demam, batuk, dan kehilangan penciuman. Varian Delta atau yang baru, gejalanya lebih banyak sakit kepala, tenggorokan dan pilek. Seperti kena flu berat,” tambahnya.
Baca Juga: Sudah Ditemukan di Jakarta dan Kudus, Mari Mengenal Varian Covid-19 Alpha, Beta, dan Delta