PIKIRAN RAKYAT - Kasus corona di Indonesia semakin meningkat, kondisi ini mengharuskan percepatan vaksinasi Covid-19 di sejumlah wilayah Indonesia agar kekebalan meningkat.
Percepatan vaksinasi Covid-19 dilakukan guna menekan tingginya angka kasus corona di Indonesia, yang kini bahkan sudah hampir mendekati angka 2 juta jiwa.
Pemerintah terus mendorong seluruh elemen masyarakat, yang menjadi sasaran dan dikategorikan layak mendapat vaksin corona untuk tak ragu menjalani vaksinasi Covid-19.
Akan tetapi, beberapa waktu yang lalu muncul laporan kasus kematian yang diduga terkait dengan salah satu vaksin corona atau diduga efek vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: 15 Kecamatan di Bandung Sediakan Tempat Isolasi Mandiri
Tentunya, dugaan Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (KIPI) menimbulkan kekhawatiran di masyarakat, bahkan sampai ada yang menolak untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.
Dalam hal ini, masyarakat harus memahami bahwa Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (KIPI) merupakan salah satu reaksi tubuh pasien yang tidak diinginkan. Ia muncul setelah pasien menjalani vaksinasi Covid-19.
Semua jenis vaksin corona yang digunakan dalam program vaksinasi Covid-19 nasional dinyatakan sangat aman dan efektif, apabila cara pengelolaan dan pemberiannya sesuai dengan SOP. Namun, tidak ada satu jenis vaksin corona pun yang bebas dari Kejadian Ikutan Pascaimunisasi atau KIPI.
KIPI adalah setiap kejadian medis yang tidak diinginkan, terjadi setelah vaksinasi Covid-19 dan belum tentu memiliki hubungan kausalitas dengan vaksin corona yang disuntikkan.