/photo/2021/01/30/2490768318.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat penggunaan biaya pemulasaran jenazah sebesar Rp13,02 Miliar sepanjang semester pertama tahun 2021 dari Belanja tidak terduga (BTT).
Demikian disampaikan Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Edi Sumantri saat menghadiri rapat bersama Komisi C DPRD Jakarta, Rabu, 23 Juni 2021.
Edi Sumantri menyampaikan, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota saat ini sudah kewalahan akibat adanya lonjakan pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19.
"Dinas Pemakaman tidak sanggup nguburin, sudah capek semuanya," kata Edi Sumantri.
Baca Juga: 2.800 Personel TNI-Polri Amankan Sidang Putusan Habib Rizieq Besok di PN Jakarta Timur
"Hari ini akan diangkat karena ambulans tidak mungkin lagi, (makanya) dengan truk berkapasitas delapan peti mati," tutur dia.
Edi merinci serapan anggaran BTT di Dinas Pertamanan dan Hutan Kota mencapai Rp13,02 miliar.
Pengadaan peti jenazah, baju alat pelindung diri atau APD senilai Rp4,63 Miliar; penyaluran insentif bulan Januari hingga Maret 2021 mencapai Rp5,22 Miliar; dan pengadaan peti jenazah, masker sarung tangan karet senilai Rp3,16 miliar.
“Hanya satu tempat yang tersedia di TPU Rorotan, makanya ini akan bertambah lagi untuk biaya peti dan lain-lain,” kata Edi.
Baca Juga: Jakarta Zona Merah Covid-19, Pemprov Imbau Masyarakat Ibadah di Rumah