kievskiy.org

Ancaman Covid-19, Ketum PP Muhammadiyah Minta Elite Politik Hentikan Kegaduhan

Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/Fernando Zhiminaicela

PIKIRAN RAKYAT – Dar data Kemenkes RI menyebutkan bahwa angka kematian terkait Covid-19 di Tanah Air mencapai 57.138 orang bahkan kapasitas rumah sakit mengalami overload.

Sementara itu, para dokter dan tenaga kesehatan, serta petugas lainnya yang bekerja luar biasa melebihi tugasnya, dinyatakan positif Corona dan meninggal bahkan dampak sosial-ekonomi semakin berat.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan jika pandemi tidak tertangani dengan seksama dan optimal, maka beban yang dialami rakyat sangat memberatkan, terutama rakyat kecil.

“Kehidupan rakyat semakin susah dan banyak tekanan. Ancaman jiwa oleh virus Covid-19 sangat besar dan mematikan. Tidak tahu persis kapan kondisi dan musibah berat ini akan berakhir. Beberapa tahun kedepan, tentu merupakan hari-hari yang sulit dan berat bagi bangsa Indonesia. Kita terus ikhtiar dan munajat kepada Tuhan agar mampu keluar dari musibah yang sangat berat ini,” katanya.

Baca Juga: Buzzer 'Nafsu' Salahkan Pemudik Soal Penyebaran Covid-19, Politisi Demokrat Beberkan Temuan IDI

Haedar Nashir meminta kepada para elite yang tengah terlibat dalam kontroversi isu presiden tiga periode maupun isu-isu panas lainnya untuk lebih bijaksana menghentikan kegaduhan. 

“Hentikan isu itu dan biarlah menjadi bagian dari wacana sesaat, sebaliknya alangkah elok bila dihentikan demi mencegah kedaruratan,” ucapnya.

Ia mengingatkan bahwa kondisi rakyat kecil saat ini tengah berjuang untuk mempertahankan diri dengan bekerja serabutan demi mencari sesuap nasi.

Baca Juga: Indonesia Kirim 2.000 Tabung Oksigen ke India, Bagaimana Ketersediaan untuk Dalam Negeri?

“Kasihan rakyat kecil yang menanggung beban berat akibat pandemi maupun oleh kondisi kehidupan kebangsaan yang sarat beban. Rakyat kecil itu hanya untuk mempertahankan diri, bisa bekerja serabutan, dan mencari sesuap nasi saja betapa susah dan sangat tidak mudah,” kata Haedar Nashir.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat