PIKIRAN RAKYAT – Relawan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan sudah tidak mampu lagi membantu menangani pandemi Covid-19 di wilayah tersebut.
Gerakan masyarakat yang terdiri dari Forum PRB, MCCCU, NU, Jaringan GUS-DURian, dan SONJO tersebut menekankan bahwa mereka telah mencapai batas kemampuan dalam penanggulangan Covid-19 di Yogyakarta.
Hal itu disampaikan melalui Pernyataan Sikap Gerakan dan Lembaga Kemanusiaan di DIY, yang diunggah di situs Gusdurian, Rabu, 30 Juni 2021.
Gelombang kedua Covid-19 di Yogyakarta kali ini dinilai jauh lebih dahsyat daripada puncak gelombang pertama pada bulan Desember 2020 – Februari 2021.
Angka penularan harian meningkat drastis, begitu juga dengan angka kematian yang diakibatkan Covid-19.
“Meski berbagai program kami lakukan untuk mempersiapkan peningkatan pasien Covid-19, namun gelombang kedua kali ini jauh lebih besar daripada apa yang mampu kami antisipasi,” ujar pihak relawan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs Gusdurian, Kamis, 1 Juli 2021.
Seluruh rumah sakit rujukan di Yogyakarta penuh, dengan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) pasien Covid-19 telah melebihi 80 persen, meski rumah sakit telah meningkatkan kapasitasnya.
Baca Juga: Jakarta Terancam Miliki Kasus Covid-19 Aktif Hingga 100.000 Pada 8-13 Juli
Bahkan dalam dua minggu terakhir, shelter-shelter Kabupaten telah penuh, meski terjadi peningkatan jumlah shelter desa, shelter Kabupaten, hingga Rumah Sakit Lapangan khusus Covid-19 di Bantul dan Sleman.