kievskiy.org

Pasien Meninggal Usai Ditolak Sejumlah RS Sampai Pengusiran Warga Positif, LaporCovid-19 Nyatakan Nakes Kolaps

Pedagang oksigen di Jakarta kehabisan stok dan terpaksa tutup.
Pedagang oksigen di Jakarta kehabisan stok dan terpaksa tutup. /Pikiran Rakyat/ Muhammad Rizky Pradila

PIKIRAN RAKYAT - Gerakan berbagi informasi pandemi, LaporCovid-19 menyatakan fasilitas dan tenaga kesehatan kolaps akibat kegagalan mengatasi laju penularan Covid-19. 

Pemerintah pun mesti segera mengambil langkah luar biasa darurat dengan memberlakukan lockdown di seluruh Jawa-Bali dan wilayah terdampak lainnya.

Krisis fasilitas dan layanan kesehatan tersebut mengemuka dalam laporan yang diterima LaporCovid-19. ‎Sejak 14 Juni hingga 30 Juni 2021, LaporCovid-19 menerima 101 laporan warga terkonfirmasi positif Covid-19 yang meminta bantuan mencarikan rumah sakit (RS), ruang isolasi, dan ruang rawat intensif seperti Neonatal Intensive Care Unit (NICU), Intensive Care Unit (ICU), atau High Flow Nasal Cannula (HNFC). 

Sebagian di antaranya juga membutuhkan ventilator dan oksigen. Laporan permintaan rumah sakit paling banyak tersebar dari wilayah Jabodetabek. 

 Baca Juga: Hubungan Aldebaran dan Andin Rusak Gara-gara Chaterine? Ikatan Cinta 1 Juli 2021

Sebagian besar dari mereka mempunyai gejala sedang hingga berat, dan sebelumnya menjalani isolasi mandiri. Sebanyak 11 pasien meninggal saat menunggu perawatan karena penuhnya RS.

LaporCovid-19 pun mendapatkan sejumlah temuan kolapsnya fasilitas dan layanan kesehatan. ‎

"Kami mendapat laporan 65 warga terkonfirmasi positif Covid-19, dengan gejala sedang hingga berat yang perlu bantuan kegawatdaruratan medis. Di salah satu RS umum pusat milik pemerintah di Jakarta, seorang pasien meninggal sesaat setelah tiba di sana. Sebelumnya ia ditolak beberapa RS dengan alasan tak ada stok tabung oksigen," kata Irma Hidayana, salah satu pendiri LaporCovid-19 dalam keterangan tertulis, Kamis, 1 Juli 2021.

 Keesokan harinya, terdapat laporan seorang pasien yang saturasi oksigennya di bawah 90 persen, terpaksa pulang dari IGD. 

 Baca Juga: Pendekatan Emo Demo, Kemenkes-GAIN Gencarkan Pembentukan Generasi Peduli Gizi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat