kievskiy.org

Kalkulasi Faisal Basri Jika Vaksin Jadi Dijual Kimia Farma, Keuntungan Tembus Rp17,2 Triliun

Presiden dan wapres di tengah masyarakat. Faisal Basri mencoba mengkalkulasi keuntungan jualan vaksin. Berdasarkan skenario awal, bisnis vaksin BUMN, kalau untungnya Rp100.000 per suntikan, rentenya senilai Rp17,2 triliun. Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menyatakan menunda jadwal vaksinasi gotong royong berbayar.
Presiden dan wapres di tengah masyarakat. Faisal Basri mencoba mengkalkulasi keuntungan jualan vaksin. Berdasarkan skenario awal, bisnis vaksin BUMN, kalau untungnya Rp100.000 per suntikan, rentenya senilai Rp17,2 triliun. Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menyatakan menunda jadwal vaksinasi gotong royong berbayar. /Instagram/@Jokowi-Amin

PIKIRAN RAKYAT - Faisal Basri mencoba mengkalkulasi keuntungan yang akan didapat di bisnis vaksin di saat Pandemi Covid-19.

Kata dia, jika per satu suntikan ada keuntungan Rp100 ribu, maka jika Kimia Farma bisa mencapai untung Rp17,2 triliun.

Jelasnya, berdasarkan skenario awal, bisnis vaksin BUMN, kalau untungnya Rp100.000 per suntikan, rentenya senilai Rp17,2 triliun.

Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menyatakan menunda jadwal vaksinasi gotong royong berbayar.

Baca Juga: AS Klaim Kirim 4 Juta Vaksin, Jokowi Mengaku Terima 3 Juta, Netizen: Lebih Percaya Omongan Pemerintah AS

Awalnya, negara akan mulai jualan vaksin pada Senin, 12 Juli 2021 kemarin.

Namun, karena terus dikritik langkah jualan vakin oleh pemerintah ditunda.

Ekonom senior Faisal Basri mengatakan, sejak awal bisnis vaksin Covid-19 berbayar yang diluncurkan pemerintah melalui BUMN memang menggiurkan.

"Berdasarkan skenario awal, bayangkan betapa menggiurkan bisnis vaksin BUMN. Kalau untungnya Rp100.000 per suntikan, rentenya senilai Rp17,2 triliun," kata Faisal Basri di akun Twitternya, dikutip Selasa, 13 Juli 2021.

Baca Juga: dr. Lois Owien Sebut Kematian Syekh Ali Jaber Sia-sia: Akibat Percaya Alat Abal-abal

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat