kievskiy.org

Tak Ada Bukti Ilmiah Sembuhkan Covid-19, Pemerintah Nekat Produksi 3 Jenis Obat Secara Masif

Ilustrasi obat-obatan.
Ilustrasi obat-obatan. /Pixabay/Arek Socha Pixabay/Arek Socha

PIKIRAN RAKYAT - Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), dokter Pandu Riono mengomentari tindakan pemerintah terkait obat-obatan.

Beberapa waktu yang lalu, obat-obatan yang diklaim sebagai terapi Covid-19 sempat langka di pasaran.

Terkait dengan kelangkaan tersebut, pemerintah saat ini berusaha untuk memproduksi beberapa jenis obat yang diklaim bisa digunakan untuk terapi Covid-19.

Obat-obatan yang telah diproduksi pemerintah yaitu oseltamivir, favipiravir, dan remdesivir.

Baca Juga: Update Corona Dunia, 17 Juli 2021: Indonesia Kembali Puncaki Posisi Pertama Kasus Harian Covid-19

Pemerintah memproduksi tiga jenis obat tersebut dalam jumlah yang besar.

Namun, ketika Indonesia menggunakan obat-obatan tersebut, timbul perdebatan dari para ahli yang berujar jika WHO tidak menyarankan oseltamivir, favipiravir, dan remdesivir mengingat belum adanya bukti ilmiah yang valid untuk menyembuhkan Covid-19.

Jika obat-obatan tersebut dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang, yang terjadi justru akan merusak tubuh yang lain karena ketiganya merupakan jenis obat keras.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter milik Pandu Riono, ia mengomentari terkait langkah pemerintah yang langsung memutuskan untuk memproduksi obat-obatan tersebut dalam jumlah besar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat