kievskiy.org

Apa yang Jadi Kekhawatiran Penularan Varian Delta Plus? Ketua Satgas IDI Beri Penjelasan

Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/SamuelFrancisJohnson

PIKIRAN RAKYAT - Virus Corona terus berkembang dan bermutasi menjadi varian baru, seperti varian Delta atau B.16.17.2 asal India yang saat ini telah bermutasi menjadi varian Delta Plus.

Varian Delta Plus tersebut pun sudah muncul di Indonesia, hal itu diungkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi.

Dia mengatakan dua kasus di antaranya terdeteksi di Jambi dan satu kasus lainnya di Mamuju, Sulawesi Barat.

Terkait hal itu, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban turut memberi penjelasan.

Baca Juga: Tubuhnya Menggigil Saat Dinyatakan Positif Covid-19, Nagita Slavina: Tiap Malam Dipegangin Rafathar

Sepertinya varian Delta Plus sedang naik daun. Menjadi perbincangan di mana-mana. Bahkan variannya telah ditemukan di Indonesia. Apakah kecepatan penularannya lebih cepat dan lebih berbahaya ketimbang varian Delta ‘asli’?,” kata Zubairi Djoerban, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @ProfesorZubairi, Minggu, 1 Agustus 2021.

Meski telah menyebar di Indonesia, tetapi dia menyebut memang masih belum diketahui apakah kecepatan penularan dari varian Delta Plus ini lebih berbahaya daripada varian Delta asli.

Jawabannya belum diketahui pasti. Sebab datanya masih sedikit. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) masih memasukkan informasi Delta Plus ke kelompok Delta,” katanya.

Profesor Zubairi juga menyebut hal senada dengan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, yang belum jelas menyatakan Delta Plus ini lebih berbahaya atau menular.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat