kievskiy.org

dr. Tirta Jengah dengan Penanganan Covid-19 di Indonesia, Singgung Soal Gimmick hingga Plot Twist

Seorang perawat merawat pasien Covid-19.
Seorang perawat merawat pasien Covid-19. /Reuters Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlarut-larut membuat masyarakat jengah dan apatis pada pemerintah.

Skandal korupsi yang dilakukan oleh pejabat saat pandemi Covid-19 semakin menambah jarak antara masyarakat dengan pemerintah.

Kekecewaan masyarakat pada penanganan pemerintah selama pandemi, dinilai menjadi faktor penyebab banyak orang yang denial dan tidak percaya Covid-19.

Dokter sekaligus influencer dr. Tirta mengaku ikutan jengah dengan penanganan Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Kalah dari Chen Long, Anthony Ginting Dielu-elukan Warganet: Kami Bangga

dr. Tirta pun tak mau menyalahkan masyarakat, yang lebih banyak menanggung kerugian, karena ulah sejumlah oknum.

"Korup bansos , itu harus dilihat efek jangka panjangnya. Bukan soal uang ya saja. Tapi ke Penanganan pandemi juga," ujar dr. Tirta, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter pribadinya.

"Sebagian warga dah keburu 'antipati' dengan aturan demi aturan penanganan pandemi. Mreka akhirnya denial dan percaya pandemi menguntungkan beberapa orang saja," katanya menambahkan.

dr. Tirta mencontohkan kasus korupsi dana bansos yang dilakukan eks Mensos Juliari Batubara, membuat banyak orang kecewa. Apalagi Juliari hanya divonis ringan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat