kievskiy.org

Angka Kematian Covid-19 Dihapuskan, Pemerintah 'Setengah Hati' Jalani Demokrasi?

Ilustrasi pemakaman kematian akibat Covid-19.
Ilustrasi pemakaman kematian akibat Covid-19. /Antara Foto/Wahyu Putro A Antara

PIKIRAN RAKYAT - Terkait penghapusan angka kematian dari indikator penanganan Covid-19, Koordinator PPKM Darurat Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya telah menjelaskan hal ini disebabkan masalah dalam input data.

Karena adanya kesalahan ini, maka akumulasi dari kasus kematian beberapa pekan sebelumnya menimbulkan distorsi dalam penilaian level kedaruratan Covid-19 bagi daerah.

Dengan dikeluarkannya angka kematian dari indikator penanganan Covid-19, sebanyak 26 kota dan kabupaten pun mengalami penurunan level PPKM dari level 4 menjadi level 3.

Baca Juga: Ashanty Tahu Diri, Anang Hermansyah Beri Teguran Tegas ke Atta Halilintar Soal Kedekatan Aurel dan Krisdayanti

Menanggapi polemik penghapusan angka kematian dari indikator keberhasilan penanganan Covid-19, Politisi Partai Demokrat, Syahrial Nasution turut angkat bicara.

Menurut Syahrial, inilah konsekuensi jika dipimpin oleh pemerintah yang tidak transparan dalam melaporkan perkembangan pengendalian virus corona pada rakyat.

"Memang sulit menghadapi pemerintahan yang tidak mampu jujur dan transparan," ucapnya sebagaimana dikutip dari akun Twitter pribadinya @syahrian_nst pada Rabu, 11 Agustus 2021.

Baca Juga: Viral Mobil Mainan Bisa 'Disuruh' Beli Nasi Padang, Pedagangnya Sempat Kebingungan

Setelah diamati, Syahrial menilai rezim saat ini berhasil membuat rakyat serba salah lantaran pemerintah terkesan tarik ulur dalam menjalankan demokrasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat