kievskiy.org

Merapi Masuki Fase Ekstrusi, Tanda Bahaya Awan Panas Mengancam Warga

Aktivitas Gunung Merapi yang mengeluarkan awan panas  pada Minggu, 8 Agustus 2021.
Aktivitas Gunung Merapi yang mengeluarkan awan panas pada Minggu, 8 Agustus 2021. /Twitter/@BPPTKG

PIKIRAN RAKYAT - Situasi Gunung Merapi hingga saat ini masih menunjukkan aktivitasnya. Bahkan, gunung yang terletak di Jawa Tengah itu sebelumnya mengalami erupsi hingga terjadi hujan abu.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pun menyatakan telah terjadi lonjakan guguran dan awan panas Gunung Merapi sejak 6 Agustus 2021.

Hal itu disampaikan Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida, melalui konferensi pers virtual, Jumat, 13 Agustus 2021.

Hanik mengatakan, Gunung Merapi telah 28 kali mengeluarkan awan panas dengan jarak luncur terjauh 3 kilometer dan 252 kali menggugurkan lava dalam satu pekan terakhir.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Kembali Tantang Haters, Petisi Pencekalannya Tembus 100.000 Tanda Tangan

Dia juga menjelaskan, gunung yang berlokasi di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah ini juga masih terus mengeluarkan awan panas dengan jarak 1.7 kilometer hingga Jumat malam.

Selain itu, menurut Hanik, hal ini terjadi karena Merapi telah memasuki fase ekstrusi atau keluarnya magma.

"Ini yang kita harus hati-hati dalam artian awan panas masih mengancam ke daerah-daerah yang potensi bahayanya mencapai 5 kilometer (dari puncak)," kata Hanik.

Kendati begitu, BPPTKG belum meningkatkan status Gunung Merapi yang saat ini masih pada Level 3 atau ‘Siaga’ sejak 5 November 2020.

Pasalnya, aktivitas Gunung Merapi sejauh ini belum menimbulkan dampak yang signifikan pada pemukiman warga sekitar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat