kievskiy.org

Said Didu: Kimia Farma Mampu Turunkan Harga Tes PCR, Tapi Ada yang Pengaruhi Harga

Ilustrasi tes PCR. Said Didu mengapresiasi keberanian Kimia Farma yang sempat menurunkan harga tes PCR terlebih dulu.
Ilustrasi tes PCR. Said Didu mengapresiasi keberanian Kimia Farma yang sempat menurunkan harga tes PCR terlebih dulu. /Pixabay/Kollinger Pixabay/Kollinger

PIKIRAN RAKYAT - Harga tes PCR yang tergolong mahal di Indonesia sempat jadi sorotan sejumlah pihak. Lantaran mahalnya harga PCR tersebut, masyarakat kelas menengah tak bisa dengan mudah mengecek kondisi mereka, padahal sudah merasakan sejumlah gejala.

Banyaknya klinik yang menyediakan layanan tes PCR pun dinilai sebagai ladang bisnis bagi para pengusaha di bidang kesehatan, selama pademi Covid-19.

Sejumlah pihak pun akhirnya memprotes harga PCR tersebut, setelah mengetahui biaya tes PCR di negara lain dibanderol dengan harga yang cukup murah.

Presiden Joko Widodo mengintruksikan kepada Kementerian Kesehatan untuk menurunkan biaya tes PCR dengan harga kisaran Rp450.000-Rp500.000, pada Minggu 15 Agustus 2021 lalu.

Baca Juga: Foto Mayangsari Cuma Pakai Celana Dalam Tersebar, Pamor Istri Pangeran Cendana Seketika Luntur

Tak hanya memerintahkan penurunan harga, Presiden Jokowi juga meminta hasil tes PCR bisa keluar dalam waktu 1x24 jam.

Hal itu pun kemudian disorot oleh mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu. Menurutnya, ada pihak yang punya pengaruh besar dalam menentukan harga tes PCR.

"Yang menarik tuh kemarin Kimia Farma menurunkan ke Rp500.000, sehari kemudian diralat jadi Rp900.000," ujar Said Didu, dalam sebuah bincang-bincang yang diunggah di kanal YouTube Karni Ilyas Club pada Jumat, 20 Agustus 2021 kemarin.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyebut hal itu terjadi karena pihak terkait harus menaati aturan dari SK terlebih dahulu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat