kievskiy.org

Cina Menjadi Target Promosi Wisata Diving Indonesia

KEMENPAR melanjutkan kegiatan bertajuk Sales Mision Diving Tiongkok.*
KEMENPAR melanjutkan kegiatan bertajuk Sales Mision Diving Tiongkok.*

JAKARTA, (PR).- Potensi wisata diving Indonesia yang besar terus dipromosikan oleh Kementerian Pariwisata. Dalam kunjungannya ke Chongqing, yang merupakan salah satu dari 4 municipality yang dikontrol langsung pemerintah pusat di Tiongkok, Kemenpar melanjutkan kegiatan bertajuk Sales Mision Diving Tiongkok. Kegiatan yang pertama kali dilaksanakan di kota ini yang bersifat table top meeting dimana industri pariwisata Indonesia dipertemukan dengan industri pariwisata Tiongkok agar terjadi suatu transaksi bisnis ini medapatkan respon yang cukup menggembirakan. Dalam presentasinya, William Kalua dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) membeberkan bahwa Indonesia memiliki potensi wisata yang sangat besar yang belum banyak diketahui warga Tiongkok. “Banyak orang tidak menyadari bahwa Indonesia memiliki panjang wilayah lebih dari 5.000 km atau lebih panjang dari wilayah Tiongkok. Hanya saja wilayah Indonesia sebagian besar adalah laut sehingga Indonesia sangat kaya dengan potensi wisata bahari termasuk diving,” paparnya. Hal tersebut juga diamini oleh Gunawan Tjipto Adji narasumber wisata diving Kemenpar yang turut hadir. “Indonesia memiliki 55 destinasi diving dan lebih dari 1.500 dive spots tersebar dari Aceh sampai Papua dan jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia atau Filipina.” Tidak hanya secara kuantitas, kualitas destinasi diving Indonesia juga lebih baik. “Indonesia terletak tepat di jantung coral triangle dunia, apa yang penyelam temukan di Filipina dan Malaysia dapat ditemukan di Indonesia, namun apa yang ditemukan di Indonesia belum tentu ditemukan di negara tersebut,” lanjut Tjipto. Sekitar 75 industri wisata lokal Chongqing hadir dalam kegiatan ini. Potensi kota Chongqing tidak bisa dipandang sebelah mata bagi wisata diving Indonesia, dimana dalam kegiatan tersebut didapatkan informasi bahwa terdapat sejkitar 10.000 certified divers di kota ini dan kebanyakan tujuan kegiatan diving mereka adalah ke Filipina, Palau dan Malaysia. “Salah satu kendala utama wisata Indonesia adalah aksesibilitas dan akan sangat sulit meningkatkan jumlah kunjungan apabila aksesibilitas kurang,” kata Tjipto. Saat ini belum ada penerbangan langsung reguler dari kota Chongqing ke Indonesia. Diharapkan ke depannya, industri wisata Indonesia dapat melihat potensi pasar Tiongkok yang banyak tersebar tidak hanya di kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai atau Guangzhou.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat