kievskiy.org

Sebut Varian Baru Virus Corona yang Kebal Terhadap Vaksin, Kementerian Kesehatan Siapkan 2 Skenario

Ilustrasi vaksinasi Covid-19.
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. /Pixabay/KitzD66 Pixabay/KitzD66

PIKIRAN RAKYAT – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa ada tiga varian baru virus Corona yang patut diantisipasi, yaitu varian Lambda, varian Mu, dan varan C.1.2.

Ia menyebutkan bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memasukkan varian Lambda dan Mu dalam kategori Variant of Interest (VoI) yang diduga berasal dari Amerika Selatan.

Pasalnya, varian Lamba telah terdeteksi di 42 negara. Sementara itu, varian Mu yang lebih cepat menular tercatat di 49 negara bahkan dua varian tersebut diklaim mampu menurunkan efektivitas vaksin.

"Analisa secara scientific masih dilakukan apa dampaknya tapi yang paling sering keluar di jurnal-jurnal bahwa kedua varian ini memiliki kemampuan untuk menghindari sistem kekebalan tubuh kita. Sehingga, efektivitas dari vaksin yang diberikan akan menurun terhadap dua varian ini," katanya.

Baca Juga: Akhirnya Anang Hermansyah Singgung Soal Kedekatan Aurel dan Krisdayanti, Didesak Ashanty?

Selain itu, pemerintah turut mengantisipasi varian C.1.2 yang ditemukan di Afrika Selatan lantaran diklaim kebal terhadap vaksin Covid-19, varian C.1.2 mampu cepat bermutasi.

"Varian ini mutasinya banyak sekali. Sama seperti yang lainnya, bisa menghindari sistem kerja imunitas kita yang sudah terbentuk berdasarkan varian-varian sebelumnya," tutur Menkes.

Oleh karena itu, ia menyebutkan bahwa pemerintah melalui Kementerian Kesehatan tengah merancang skema penanganan Covid-19 untuk 2022. Skenario berdasarkan perkembangan mutasi virus Corona yang ada saat ini dan potensi penularnya di Indonesia.

Baca Juga: Ironi Indonesia Hari Ini: Rakyat Semakin Miskin, Pejabat Semakin Kaya

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa setidaknya ada dua skenario, yaitu skema A, tidak terjadinya lonjakan varian baru virus Corona (kondisi berubah pandemi ke endemi) dan skenario B, jika terjadi lonjakan Covid-19 dengan kemunculan varian baru.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat