kievskiy.org

Penyelamatan WNI Terkendala, Dua Sandera Sakit

KAPOLRI Jenderal Tito Karnavian (kanan) bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan usai melihat langsung dua teroris yang tewas tertembak di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 20 Juli 2016.*
KAPOLRI Jenderal Tito Karnavian (kanan) bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan usai melihat langsung dua teroris yang tewas tertembak di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 20 Juli 2016.*

JAKARTA, (PR).- Panglima TNI Gatot Nurmantyo menuturkan saat ini semua pihak belum bisa melakukan penyelamatan pada 10 Warga Negara Indonesia yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf sejak akhir Juni 2016 lalu. Hal itu terjadi karena kendala wilayah yang saat ini tertutup. "Saya bersama dengan panglima TNI Filipina tidak bisa melakukan apa-apa. Hanya operasi intelijen yang dilakukan," kata Gatot di kantor Kemenkumham Jakarta, Kamis, 28 Juli 2016. Gatot pun belum bisa memastikan keberadaan sandera karena lokasinya yan terpisah-pisah. "Yang jelas dua orang sakit," ucapnya. Sementara itu Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menuturkan pada awal Agustus 2016 nanti pihaknya akan berdiskusi mengenai penanganan teroris termasuk urusan sandera bersama Filipina dan Malaysia. Pembahasan tiga negara ini bertujuan hak dan kewajiban negara-negara yang berada di sekitar perairan Malaysia, Filipina, dan Indonesia. "Bagaimana nanti posisi kita di sana dan sebaliknya. Kemudian kalau di laut, ada pengawalan, kalau di darat bagaimana? ini kan belum. Sehingga betul-betul konkrit," kata Ryamizard. Ryamizard pun memastikan upaya penyelamatan sandera tetap berjalan. Komunikasi antar Indonesia dengan Filipina pun terus dijalin. "Kemarin mereka bilang telah bunuh 50 pasukan Abu Sayyaf. Berarti kan ini jalan dan ditambah masalah helikopyter dan lain-lain," ucapnya. Dia pun meminta semua pihak juga percaya pada kerja tentara Filipina. Karena bagaimana pun juga mereka yang mendiami kawasan itu. "Ini tidak gampang menyelesaikan masalah sandera itu. Kalau mereka (Filipina) nanti ada yang disandera di sini, ya percayakan di kita (Indonesia). Ini artinya mereka bekerja, bukan tidak bekerja," ucapnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat