kievskiy.org

Mendag Lutfi Akui Pasar Tradisional Belum Siap Gunakan PeduliLindungi

Ilustrasi pasar.
Ilustrasi pasar. /Pikiran Rakyat/Aep Hendy Pikiran Rakyat/Aep Hendy

PIKIRAN RAKYAT- Di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali yang terus diperpanjang, namun dengan pelonggaran.

Pemerintah juga mendorong sejumlah sektor menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat perjalanan dan alat lacak Covid-19.

Namun, tak hanya di pusat perbelanjaan dan tempat umum lainnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga rencananya akan menerapkan hal yang sama di pasar rakyat atau tradisional.

Dalam hal ini, Kemendag juga tengah melakukan uji coba penggunaan aplikasi PeduliLindungi di 14 pasar tradisional di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, usai melakukan hal serupa di pusat perbelanjaan modern.

Baca Juga: Fitur Baru, WNI dan WNA di Luar Negeri Kini Bisa Verifikasi Sertifikat Vaksin Lewat PeduliLindungi

Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat, 17 September 2021.

“Ini memang kita sedang menggiatkan supaya kenyamanan orang baik di mal atau pusat perbelanjaan di luar mal dan pasar rakyat mendapatkan suatu kenyamanan yaitu bisa berdampingan dengan Covid-19,” kata Lutfi.

Selain itu, Mendag Lutfi juga memaparkan sebagian besar pasar tradisional belum siap untuk penggunaan aplikasi tersebut, sehingga jika dipaksakan, sama saja artinya dengan menutup pasar rakyat.

Adapun salah satu lokasi uji coba ada di Pasar Sederhana, Bandung, Jawa Barat, yang ternyata baru 8,2 persen pedagang yang sudah disuntik vaksin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat