PIKIRAN RAKYAT – Penganiayaan yang dilakukan oleh Irjen Pol Napoleon Bonaparte terhadap Muhammad Kece menuai reaksi publik hingga menyita perhatian dan polemik di kalangan masyarakat, termasuk para Wakil Rakyat.
Ada nama Pimpinan Komisi III DPR Herman Hery dan Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni yang turut menyoroti insiden penganiayaan tersebut.
Ahmad Sahroni mengatakan bahwa apapun motif Irjen Napoleon Bonaparte melakukan penganiayaan terhadap Muhammad Kece atau M. Kece tidak dapat dibenarkan.
Menurutnya, semua orang memiliki hak mempercayai keyakinannya masing-masing.
Baca Juga: Merdeka dari Kiwil, Meggy Wulandari Menangis Bahagia usai Dikaruniai Kehamilan dari Suami Baru
"Semua orang punya hak masing-masing walaupun secara umum ajaran agama dalilnya adalah Al-Quran itu sudah menjabarkan semuanya," kata Sahroni.
Anggota Fraksi Partai NasDem DPR itu meminta aparat hukum untuk tidak pandang bulu dengan melihat pangkat Napoleon di kepolisian.
Sementara itu, Pimpinan Komisi III DPR Herman Hery yang meminta jajaran Polri berlaku profesional dalam menangani kasus Muhammad Kosman alias Muhammad Kece.
Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia di Piala AFF 2021, Shin Tae-yong Langsung Singgung Malaysia
Muhammad Kece atau M. Kece merupakan pelaku penistaan agama melalui media sosial yang tengah menjalani masa hukuman di Rutan Bareskrim Polri Jakarta Selatan sejak 26 Agustus 2021.