kievskiy.org

Klarifikasi Kostrad Usai Gatot Nurmantyo Sebut Hilangnya Patung Soeharto Dikaitkan Isu Komunisme di TNI

 Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo
Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo /Antara/Saptono


PIKIRAN RAKYAT - Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) memberikan klarifikasi terkait pernyataan dari mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo yang menuding ada paham komunis di tubuh TNI usai hilangnya sejumlah barang dan patung militer di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad.

Kostrad menyatakan pihaknya membantah menghilangkan sejumlah patung tokoh negara yang dipajang di Museum Dharma Bhakti Kostrad.

Kepala Penerangan Kostrad, Kolonel Inf Haryantana dalam siaran persnya, di Jakarta, Senin, menyatakan Kostrad tidak pernah membongkar atau menghilangkan patung sejarah (penumpasan G30S/PKI) Museum Dharma Bhakti di Markas Kostrad.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Bilang Ada Komunis di TNI, Fadli Zon: Ini Tanda Bahaya

"Tapi, pembongkaran patung-patung tersebut murni permintaan Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution sebagai pembuat ide dan untuk ketenangan lahir dan batin," kata Haryantana, dikutip dari Antara, Senin, 27 September 2021.

Haryantana mengatakan hal itu untuk mengklarifikasi adanya pemberitaan dalam diskusi bertajuk "TNI Vs PKI" yang digelar Minggu , 26 September 2021 malam.

Dalam diskusi itu, Gatot Nurmantyo menduga adanya penyusupan kembali pendukung PKI ke tubuh TNI.

Indikasi itu dibuktikan dengan diputarkannya video pendek yang menggambarkan hilangnya sejumlah bukti-bukti penumpasan G30S/PKI di Museum Dharma Bhakti di Markas Kostrad.

Baca Juga: Percepat Proses Pemulihan dari Covid-19, Pemerintah Izinkan Konser Musik dan Pesta Pernikahan Skala Besar

Menurut Kol Haryantana, Kostrad tidak mempunyai ide untuk membongkar patung Presiden Kedua RI Soeharto, Letjen TNI Sarwo Edhie, dan Jenderal AH Nasution yang ada dalam ruang kerja Soeharto di Museum Dharma Bhakti, di Markas Kostrad.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat