kievskiy.org

Sebut Isu Radikal Hasil Framing Koruptor, Novel Baswedan: Mereka Makin Aman Garong Uang Negara

Penyidik senior KPK Novel Baswedan menanggalkan identitas pekerjaannya saat hari terakhir bekerja di Gedung Merah Putih KPK.
Penyidik senior KPK Novel Baswedan menanggalkan identitas pekerjaannya saat hari terakhir bekerja di Gedung Merah Putih KPK. / Antara Foto/Indrianto Eko Suwarso Antara Foto/Indrianto Eko Suwarso

PIKIRAN RAKYAT – Mantan penyidik senior KPK, Novel Baswedan turut menanggapi perihal ramainya potret bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di salah satu ruangan Gedung Merah Putih.

Hal itu disampaikan, menanggapi unggahan Febri Diansyah terkait temuan bahwa Bendera HTI yang berada di ruang KPK bukanlah milik para pegawai yang disingkirkan.

Dia menekankan bahwa sejak awal isu radikal hingga Taliban tersebut telah dibingkai (framing) oleh para koruptor agar aman maling uang rakyat.

Sejak awal sudah kita sampaikan bahwa isu radikal dan sebagainya adalah framing para koruptor agar aman berbuat korupsi,” kata Novel Baswedan, Senin, 4 Oktober 2021, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @nazaqistsha.

Baca Juga: Lesti Kejora Mendadak Pucat usai Cekcok dengan Rizky Billar, Efek Stres Akan Dipenjarakan?

Dia pun menuturkan bahwa para maling uang rakyat itu bisa melakukan apa saja, termasuk membayar orang untuk menyebarkan isu tersebut.

Mereka bisa saja bayar orang-orang untuk buat tulisan di medsos (media sosial),” ucap Novel Baswedan.

Dengan disingkirkannya ke58 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dia menilai para maling uang rakyat sekarang semakin aman beraksi.

Sekarang koruptor semakin aman dan terus garong harta negara. Kasihan masyarakat Indonesia. koruptor makin jaya,” tutur Novel Baswedan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat