kievskiy.org

Pemerintah Siapkan Dana Untuk Jalan Tol Dalam Kota Bandung

Pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Kota Bandung melakukan pertemuan membahas proyek Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) atau jalan tol dalam Kota Bandung, di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2017.*
Pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Kota Bandung melakukan pertemuan membahas proyek Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) atau jalan tol dalam Kota Bandung, di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2017.*

JAKARTA, (PR).- Pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Kota Bandung berkomitmen untuk menyelesaikan proyek Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) atau jalan tol dalam Kota Bandung. Pemerintah pusat akan menyediakan dana untuk pembangunan setelah kedua pemerintah daerah menyelesaikan pembebasan lahan yang terkena proyek tersebut. Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Arie Setiadi Moerwanto meyakini proyek BIUTR akan banyak menyelesaikan masalah kemacetan di Kota Bandung. Terlebih, JICA sangat berminat untuk memberi pinjaman proyek tersebut. Namun, Bappenas meminta komitmen dari Kementerian PUPR, Pemprov Jabar, dan Pemkot Bandung. "Pak Menteri (PUPR) sudah berkomitmen. Kami ingin komitmen dari Jabar dan Bandung. Kita tidak bisa tindak lanjuti kalau tanahnya belum dibebaskan," tutur Arie dalam pertemuan tersebut di kantornya, Jakarta, Selasa, 31 Januari 2017. Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Rachman Arief menambahkan, rencananya BIUTR akan menghubungkan Jalan Pasteur dengan Jalan Soekarno-Hatta di timur Kota Bandung. Tahap berikutnya atau tahap II dari jalan layang Pasopati-Gedebage. "Semua ini tergantung kesiapan lahannya, yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi dan pemkot," katanya. Lebih lanjut, kata Rachman, penanganan persimpangan di Jalan Soekarno-Hatta yang kerap menimbulkan kemacetan di jalan bypass tersebut. Tahap pertama ada empat segmen, yaitu Pasteur-Pasopati, flyover Kopo, flyover Kiaracondong-Buahbatu, dan flyover Gedebage-Soekarno-Hatta. Total panjang jalan Pasteur-Cibiru sebesar 27 km, Pasteur-Pasopati 2,65 km, Pasopati-Soekarno-Hatta 12,3 km, Soekarno-Gedebage (Cibiru) 2 km, Gedebage interchange 2,6 km. "Kalau kita tangani utara kan orang akan bermacet-macet ria di selatan Bandung sehingga kita tangani di bypass Bandung itu. Sekarang sudah dibangun akses waktu PON adalah akses di Gedebage yang akan kita hubungkan ke Soekarno-Hatta," ucapnya. Dia menerangkan, seluruh proyek tersebut akan diusulkan untuk mendapat pinjaman luar negeri dari JICA. Saat ini, pihaknya dalam tahap persiapan penandatangan kesepakatan (agreement) yang sangat bergantung pada kesiapan lahan. "Makanya kita buat rakor dengan Pemprov Jabar dan pemkot untuk disiapkan lahan. Setelah itu, kita buat MOU, nanti diatur siapa melakukan apa, kapan, dan oleh siapa. Setelah itu ada, baru itu kita ke Bappenas lagi untuk pematangan tanda tangan pinjaman dari JICA," ujarnya. Untuk pembiayaan pembangunan Rachman menyebutkan, pinjaman dari JICA sekitar Rp 1,5 triliun. Namun, JICA biasanya meminta syarat pembebasan lahan 100%. "JICA minta ingin semuanya siap sebelum signing. Kalau dulu loan signing dulu jadi implementasinya terlihat mangkrak," ucapnya. Rachman mengungkapkan, proyek ini akan melalui lelang dan kemungkinan kontraktornya dari Jepang. Setelah penandatanganan perjanjian pinjaman, diharapkan tender dini agar konstruksi bisa dimulai tahun 2018. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat