kievskiy.org

Jangan Ada Lagi Kriminalisasi KPK

JAKARTA, (PR).- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, menuturkan bahwa saat ini sudah ada gejala adanya pihak-pihak yang hendak merongrong kerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal itu dikatakan Mahfud usai menjadi pembicara dalam salah satu agenda terbaru KPK yakni "KPK Mendengar" yang digelar di Gedung Lama KPK, Jakarta, Kamis 9 Februari 2017.

Menurut Mahfud, gejala ini di antaranya terlihat dari upaya-upaya untuk menjegal KPK yang dilakukan oleh para koruptor. Tak jarang mereka yang tertangkap tangan mengaku dizalimi. Padahal, dalam prosesnya, mereka pun mulai mengakui perbuatan kotor yang mereka lakukan. "Sekarang sudah muncul pikiran untuk kembali mengerdilkan KPK seperti yang terjadi di daerah-daerah," kata Mahfud.

Mahfud menuturkan, ada berbagai gugatan terhadap kinerja KPK misalnya tentang pengertian OTT dan semacamnya atau dugaan lembaga antirasuah tersebut djpolitisasi. Mengenai hal tersebut, Mahfud mengaku telah menanyakan tuduhan tersebut secara kepada KPK secara terbuka dan berdasarkan bukti yang dibeberkan KPK baik dari segi logika dan fisik, Mahfud memastikan lembaga ini masih memegang teguh independensi.

"KPK serius dan berusaha untuk melawan korupsi dengan sungguh-sungguh secara profesional. Saya yakin kita semua harus mendukung agar KPK lebih kuat. KPK tidak dikendalikan oleh kekuatan politik apapun," ucapnya.

Dia juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama melawan upaya mengerdilkan kembali KPK. Karena dia yakin, KPK adalah salah satu benteng terkuat dalam melakukan perang total pada korupsi. "Kalau enggak punya benteng seperti ini, mungkin pelan tapi pasti kita akan runtuh sebagai bangsa dan negara. Sampai saat ini alternatif lain belum ada," ucap pria yang juga menjabat sebagai salah satu anggota Panitia Seleksi Penasihat KPK itu.

Sosiolog Imam Prasodjo yang menjadi moderator dalam diskusi tersebut menuturkan KPK dengan Polisi dalam banyak kasus sebenarnya telah melakukan koordinasi. Oleh karena itu ia berharap ke depannya tak ada lagi gesekan antara dua lembaga ini seperti perselisihan Cicak vs Buaya yang sempat terjadi beberapa kali.

Selain itu, jejaring antara KPK dengan elemen masyarakat lain pun sudah terjalin cukup baik. Dia menyarankan ke depannya elemen ini bisa dimobilisasi untuk ikut aktif memberantas korupsi.

Adnan Topanhusodo dari ICW menuturkan, ia sangat mengapresiasi upaya KPK mendengar masukan dari berbagai pihak melalui diskusi ini. Dia berharap, forum ini bisa berkesinambungan agar KPK bisa mendapat banyak saran dan kritik dari berbagai pihak. "Tadi kami diskusi sangat panjang. Seperti rencana pengawasan internal KPK. Ini penting untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas KPK," ucapnya.

Komisioner KPK, Basaria Panjaitan menuturkan, KPK Mendengar dilakukan untuk membuka mata KPK atas kekurangan yang selama ini mereka lakukan. Pasalnya, tanpa bantuan orang lain, KPK tak akan bisa melihat kekurangan KPK. "Kalau kita melihat dan mengoreksi diri sendir ada kalanya yang kita lakukan selalu benar. Pihak luar akan melihat lebih jelas dan lebih detil apa yang kita lakukan," kata Basaria.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat