kievskiy.org

MUI Keluarkan Kritik Hari Libur Keagamaan: Sudah Tak Relevan Saat Covid-19 Mulai Mereda

Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis.
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis. /Instagram.com/@cholilnafis


PIKIRAN RAKYAT - Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis, mengkritik keputusan pemerintah yang menggeser hari libur keagamaan di saat Covid-19 mulai mereda. Cholil Nafis menyebut keputusan pergeseran libur itu tidak lagi relevan.

Ia menyebut saat Covid-19 mulai mereda jadi keputusan menggeser hari libur keagamaan sudah tak relevan.

"Saat WFH dan Covid-19 mulai reda bahkan hajatan nasional mulai normal sepertinya menggeser hari libur keagaaman dengan alasan agar tak banyak mobilitas lburan warga dan tidak berkerumun sdh tak relevan. Keputusan lama yg tak diadaptasikan dg berlibur pd waktunya merayakan acara keagamaan" kata Cholil Nafis di akun Twitternya, Senin, 11 Oktober 2021.

Baca Juga: Usai Viral, Mabes Polri Tanggapi Tagar #PercumaLaporPolisi: Keluhan Apapun Akan Direspons

Menurutnya, hari libur seharusnya mengikuti hari libur kegamaan bukan sebaliknya.

"Indonesia paling banyak libur kerja karena menghormati hari besar keagamaan (HBK). Jadi libur itu mengikuti HBK bukan HBK yg mengikuti hari libur. Jk ada penggeseran hari libur ke stlh atau sebelum HBK berarti bonus krn kita memang selalu libur," kata Cholil Nafis.

Sebelumnya, keputusan untuk menggeser libur sejumlah hari raya keagamaan dilakukan pemerintah berdasarkan pertimbangan kondisi Covid-19 yang sempat meroket.

Pemerintah menggeser libur tersebut dalam rangka mencegah kerumunan orang banyak ketika Covid-19 tidak terkendali.

Baca Juga: Catat! Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Bandung, Bekasi dan Tangerang Selatan Selasa 12 Oktober 2021

Diberitakan Pikiran-rakyat.com, Kementerian Agama RI (Kemenag) mengatakan pemerintah menggeser hari libur untuk Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi pada tanggal 20 Oktober 2021

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat