BEKASI, (PR).- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumardi minta operator bandara untuk menambah jam operasinya menjadi 24 jam sehari pada masa angkutan Lebaran 2017. Bandara itu terutama yang berada di wilayah Jawa-Bali.
"Kami minta operator bandara menyiapkan persiapan mudik Lebaran dengan baik. Selanjutnya operator bandara kami minta beroperasi sampai jam 24.00. Ada beberapa Bandara, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Bali, ya kami minta 24 jam supaya ada tambahan kursi," ujar Menhub Budi seusai memimpin upacara peringatan Hari Lahirnya Pancasila, di Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), Cibitung, Bekasi, Kamis 1 Juni 2017.
Diakui, Kementerian Perhubungan mencatat sektor udara menjadi salah satu moda yang banyak dipilih oleh pemudik. Bahkan, jumlah pemudik yang menggunakan moda udara terus naik.
"Memang bandara udara itu pertumbuhan sebesar 9 persen, jadi kami harus melihat. Makanya selain akses darat di Cipali, Gambir, dan akses laut di Merak, kami juga harus melihat persiapan di Soekarno-Hatta," kata Budi.
Selain itu, ia juga minta para perusahaan maskapai penerbangan untuk tidak menaikkan harga tiket mudik melebihi batas wajar. "Kami memang menghimbau kepada operator-operator airlines supaya tidak melakukan kenaikan. Ya wajar kalau masih 10 persen," kata Budi.
Berangkat Lebih Awal
Menhub Budi pada kesempatan itu juga mengingatkan agar para pemudik melakukan persiapan mudik sebaik mungkin dan memilih waktu mudik lebih awal. Ia memperkirakan puncak mudik akan terjadi pada 23 Juni 2017 atau H-3.
Dikatakan, Kemenhub terus memantapkan persiapan jelang mudik lebaran. Ada tiga lintasan untuk jalur mudik, yaitu Pantura, Cipali, dan selatan. "Gunakan tiga jalur, ada Pantura, ada Cipali, dan ada jalur selatan. Sehingga tidak macet di satu tempat. Kalau kebanyakan ke Cipali, kita akan buka tutup dan kita arahkan ke selatan atau ke utara,” tambahnya.
Menhub juga mengatakan, angkutan motor tumbuh lebih dari 10 persen. Oleh karena itu, khusus untuk motor, diharapkan memanfaatkan mudik gratis motor dan mudik gratis orang sejumlah 208.000. Masyarakat diminta mempertimbangkan untuk menggunakan angkutan mudik yang lain selain motor.***