kievskiy.org

Putra Nababan Kritik Keras Kinerja LADI: Alasan yang Dibuat-buat, Merusak Nama Baik Indonesia

Tim Indonesia menjuarai Piala Thomas 2020.
Tim Indonesia menjuarai Piala Thomas 2020. /Instagram/@badminton.ina Instagram/@badminton.ina

PIKIRAN RAKYAT - Kemenangan Indonesia di ajang Thomas Cup 2020, menjadi kebanggaan sekaligus kekecewaan lantaran bendera merah putih tak bisa dikibarkan dan diganti dengan bendera PBSI.

Hal ini disebabkan karena Indonesia bersama Korea Utara dan Thailand dinyatakan tidak patuh oleh Badan Antidoping Dunia (WADA), sehingga dijatuhi sanksi.

Salah satu sanksinya adalah atlet dari tiga negara tersebut masih diizinkan turun di kejuaraan regional, kontinental, dan dunia, akan tetapi tidak bisa mengibarkan bendera nasional mereka selain di olimpiade.

Namun, anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan mengkritik keras kinerja Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) dan mengharapkan agar lebih profesional.

Baca Juga: Seto Mulyadi: Dari 7 Presiden, Hanya Satu yang Tak Memanggil Saya 'Kak'

Mengingat tim bulu tangkis Indonesia sudah kena imbas, meski juara Piala Thomas Cup, tetapi tidak bisa mengibarkan bendera merah putih di atas podium.

Seperti diketahui, pihak Indonesia dinyatakan tidak dapat mengibarkan bendera merah putih terkait surat dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA), yang menyatakan Indonesia tidak patuh pada penegakan standar anti-doping karena tidak mengikuti Test Doping Plan (TDP) yang dibuat pada 2020.

“Apa sulitnya LADI, sebagai lembaga anti-doping Indonesia menyurati WADA, untuk memberitahukan kondisi kompetisi di Indonesia yang terhenti akibat pandemi sehingga tidak bisa memenuhi ketentuan 700 sampel,” kata Putra dalam keterangan resminya, Senin.

Menurut Putra, masalah administrasi surat menyurat semacam itu seharusnya tidak perlu terjadi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat