PIKIRAN RAKYAT - Kepala Detasemen Khusus (Kadensus) 88 Irjen Marthinus Hukom membalas pernyataan anggota DPR, Fadli Zon, yang menyarankan Densus 88 dibubarkan karena dinilai kerap mengembuskan Islamofobia.
Fadli Zon mencurigai adanya isu yang sengaja dibuat atau fabrikasi tentang terorisme untuk memojokkan umat Islam.
"Jadi ada upaya untuk memelihara isu-isu terorisme ini dan membuat ini memojokkan Islam. Inilah yang saya sebut sebagai Islamofobia," kata Fadli Zon.
"Karena hampir semua upaya untuk memberantas terorisme itu dikaitkan dengan umat Islam, dikaitkan dengan Islam, walaupun tidak dikatakan. Tetapi fakta di lapangan mengatakan seperti itu dan contoh-contohnnya terlalu banyak," tutur Fadli Zon.
Baca Juga: Pukulan 'Aneh' Anthony Ginting Dipuji Dunia, Pemain China Sampai Tak Berdaya
Fadli Zon kemudian menyarankan bahwa war on terror atau perang terhadap terorisme dihentikan mengingat Amerika Serikat pun, katanya, sudah mengakhirinya.
Irjen Marthinus menanggapi pernyataan Fadli Zon itu sebagai pandangan dari orang yang mungkin hanya melihat Densus 88 dari luar atau ketika melakukan tindakan hukum.
Menurut Irjen Marthinus, sudah banyak perubahan di dalam tubuh Densus 88 sejak dirinya memimpin, termasuk ketika melakukan penegakan hukum atau menangkap teroris.
"Kalau beberapa tahun lalu, kita menyerang ketika mereka (teroris) bersedia, siap. Tapi sekarang saya putuskan jangan. Itu tidak boleh kita lakukan karena yang kita lakukan adalah penegakan hukum," kata Irjen Marthinus dikutip Pikiran-rakyat.com dari kanal Youtube Karni Ilyas Club pada 14 Oktober 2021.