kievskiy.org

Negosiasi JICA dan Pemerintah Indonesia Terbentur Persyaratan

 Delegasi Japan International Cooperation Agency (JICA) bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 26 Juli 2017.*
Delegasi Japan International Cooperation Agency (JICA) bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 26 Juli 2017.*

JAKARTA, (PR).- Negosiasi antara pemerintah dengan Japan International Cooperation Agency terkait dengan pembiayaan proyek infrastruktur masih terus berlangsung. Ada keinginan dari pemerintah agar proyek-proyek infrastruktur bisa segera rampung, namun sejumlah syarat agar pembiayaannya bisa cair perlu dilakukan terlebih dulu.

Salah satu proyek yang rencananya didanai oleh JICA adalah Pelabuhan Patimban di Subang. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Presiden Joko Widodo telah memanggilnya dan juga menteri-menteri yang terkait dengan pembangunan infrastruktur. Jokowi menginstruksikan agar koordinasi dengan mitra bisnis dilakukan lebih intensif.  "Presiden ingin suatu percepatan bagi semua proyek-proyek yang ada," katanya seusai rapat tertutup dengan presiden, Selasa, 8 Agustus 2017.  Dia mengatakan, Pelabuhan Patimban menjadi salah satu sorotan dalam rapat tertutup itu. Presiden dikatakannya ingin agar proses-prosesnya lebih dipermudah dan realisasinya dipercepat.  

Saat ini, menurut Budi, masih ada beberapa poin pembahasan dengan JICA yang masih belum tuntas. Poin pembahasan sebagian besar ada di hal-hal yang sifatnya administratif. Misalnya, JICA masih belum menunjuk operator Pelabuhan Patimban. Sementara pemerintah telah menunjuk Pelindo II sebagai operator pelabuhan. Penunjukkan operator dari kedua belah pihak berkaitan dengan pengerjaan pelabuhan yang dilakukan dalam bentuk konsorsium.  Selain itu, Budi menilai, JICA memiliki tahapan-tahapan waktu pengerjaan (time frame) yang cukup panjang karena dipengaruhi oleh prosedur-prosedur tertentu, baik yang berkaitan dengan governance maupun internal perusahaan. Pemerintah Indonesia tengah mendorong agar JICA bisa menyegerakan tahapan-tahapan waktu pengerjaan itu. 

Budi mengatakan, setelah melakukan rapat dengan presiden, akan segera bertemu dengan Kedutaan Jepang terkait pengerjaan proyek pelabuhan dan juga kereta cepat Jakarta-Surabaya. Pertemuan itu akan dilakukan pada sore harinya. "Saya akan minta, kalau bisa, JICA lebih cepat mengerjakan proyek," ujarnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat