PIKIRAN RAKYAT – Nama Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) belakangan ini menjadi sorotan, hal tersebut imbas bendera Merah Putih tak berkibar saat Indonesia menjuarai Thomas Cup 2020 di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, lantaran mendapat sanksi dari Lembaga Antidoping Dunia (WADA).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) LADI Dessy Rosmelita mengungkapkan bahwa, pihaknya merupakan pengurus baru LADI yang berusaha mempelajari dan memperbaiki hal yang jadi pending matters pengurus lama.
“Secara umum, kami pengurus LADI yang baru, sehingga kami mempelajari dan memperbaiki hal-hal yang menjadi pending matters dari pengurus yang lama, jadi sesungguhnya yang sekarang ini lebih banyak adalah hal-hal yang memang harus kita lakukan dari beberapa waktu yang lalu,” kata Sekjen LADI tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua LADI Rheza Maulana memberikan keterangan sekaligus menyampaikan permintaan maaf lantaran Indonesia masih memiliki permasalahan yang tertunda dari tahun 2017.
“Bahwa, Indonesia masih memiliki masalah pending matters dari tahun 2017 yang belum diselesaikan sampai sekarang,” kata Rheza Maulana, seperti dikutip dari kanal YouTube Najwa Shihab pada 21 Oktober 2021.
“Hal itulah yang membuat kami kemarin, selama tiga bulan di awal pengurusan kami, kami memohon maaf tiga bulan menjabat belum dapat mengurai sepenuhnya masalah-masalah yang terjadi selama empat dan lima tahun ke belakang,” katanya lagi.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali memberi tanggapan ihwal permintaan maaf yang disampaikan oleh LADI.
Dia menyebut adanya masalah komunikasi yang tidak lancar antara pengurus lama dan pengurus baru.