kievskiy.org

Kisruh Mustafa Kemal Ataturk Jadi Nama Jalan di Jakarta, Kejelasan Jalan Ali Sadikin Dipertanyakan

Ilustrasi jalan di Jakarta./usulan pemberian nama jalan Mustafa Kemal Ataturk tuai pro kontra.
Ilustrasi jalan di Jakarta./usulan pemberian nama jalan Mustafa Kemal Ataturk tuai pro kontra. /Pixabay.com/febriamar Pixabay.com/febriamar

PIKIRAN RAKYAT - Kejelasan penamaan Jalan Ali Sadikin dipertanyakan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daearh (DPRD) DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi kepada Pemprov. Hal ini merespon wacana penamaan tokoh sekuler Turki, Mustafa Kemal Ataturk di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Pras menyebutkan, Usulan penamaan jalan Kebon Sirih, Gambir, Jakarta Pusat menjadi Ali Sadikin merupakan keputusan dari rapat paripurna.

Ali Sadikin sendiri kata dia merupakan tokoh yang sangat berjasa bagi Jakarta. "Tapi mana, sampai sekarang belum juga ada keputusan untuk Peraturan Gubernur," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Pikiran-Rakyat.com.

Usul pengubahan nama Jalan Kebon Sirih diungkapkan Prasetio dalam rapat paripurna memperingati HUT ke-494 DKI Jakarta Juni lalu.

Baca Juga: Marshanda Akui Ketergantungan Obat Penenang Hampir 14 Tahun, Berobat Hingga ke Amerika

Adapun Jalan Kebon Sirih membentang dari perempatan Jalan Abdul Muis sampai perempatan Jalan Menteng Raya, seberang Tugu Tani, Jakarta Pusat.

Usulan ini disampaikan Pras langsung dihadapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang turut hadir dalam rapat paripurna saat itu.

Selain itu, untuk mengenang jasa-jasa Gubernur Jakarta di tahun 1966 itu, Pras juga mengusulkan agar nama Ali Sadikin dapat diabadikan pada gedung Blok G yang ada di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan nama Graha Ali Sadikin, Pendopo Ali Sadikin, atau Beranda Ali Sadikin.

Dengan demikian, Pras meminta Pemprov DKI Jakarta lebih bijak dalam menentukan penamaan jalan dengan merespons seluruh masukan dan saran.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat