kievskiy.org

Anjing Disingkirkan Sampai Mati Demi Wisata Halal di Aceh, Aktivis NU Bersuara

Seekor anjing mati diduga karena dianiaya oknum Satpol PP di Aceh Singkil.
Seekor anjing mati diduga karena dianiaya oknum Satpol PP di Aceh Singkil. /Instagram.com/@davinaveronica

PIKIRAN RAKYAT - Aktivis Nahdlatul Ulama (NU), Mohamad Guntur Romli, menyoroti aksi satpol PP di Aceh yang diduga mengusir seekor anjing, hingga dikabarkan anjing bernama Canon itu mati.

Guntur Romli pun menyayangkan sikap ini, padahal anjing ini tidak galak, bahkan tak pernah mengganggu pengunjung, akan tetapi pengusiran anjing tersebut dikarenakan rencana objek wisata halal, yang akan dibuka pada November mendatang.

“Anjingnya ada yg punya (owner), tdk galak, tdk ganggu wisatawan, tp disingkirkan, dipaksa smpe mati. Atas nama wisata halal? Halal kok pake cara haram!,” kata Guntur Romli, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @GunRomli, Sabtu, 23 Oktober 2021.

Diberitakan sebelumnya, video yang memperlihatkan petugas Satpol PP dan WH Kabupaten Aceh Singkil menyiksa seekor anjing. Diduga penyiksaan anjing tersebut terjadi di tempat wisata Pulau Banyak.

Baca Juga: Dapati Makam Presiden Soekarno 42 Tahun Tak Dirawat, Risma Minta Lantai Digosok dan Tambah Lampu

Melihat aksi ini, warganet pun mengecam dan miris karena dinilai upaya membangun wisata halal malah dengan cara yang haram.

Bahkan, dari akun Twitter @PekanbaruDog, menampilkan video yang memperlihatkan aksi kekerasan terhadap anjing hitam yang dipukul menggunakan kayu. Tak hanya itu, disebutkan pula bahwa anjing hitam bernama Canon itu dibawa oleh anggota Satpol PP dengan dibungkus karung terpal.

“Tidak ada yang perduli dengan rintihanku. Tidak ada yg perduli dengan tangisanku. Aku mulai lemas, aku ga bisa bernapas. Sesaat semua gelap.... Ketika aku merasa aku bisa bernapas lagi, aku buka mataku,” katanya, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @PekanbaruDog.

Baca Juga: Terungkap, Peristiwa Ajaib di Pangandaran Usai Susi Pudjiastuti Tak Lagi Jadi Menteri

“Aku melihat tubuhku terbujur kaku di dalam keranjang, yang masih digotong oleh orang-orang tak bertanggung jawab itu. Jiwaku sudah meninggalkan ragaku. Oh Tuhan, aku disiksa sampai mati oleh orang-orang yang tadinya mau aku ajak berteman. Apa salahku?,” tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat