kievskiy.org

Harga PCR Turun, Netty Aher Anggap Masih Mahal: Membebani Rakyat

Ilustrasi seseorang yang tengah melakukan swab tes Covid-19.
Ilustrasi seseorang yang tengah melakukan swab tes Covid-19. /Stephan_Hoesl PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher menganggap harga PCR Rp300 ribu masih mahal.

“Harga Rp300 ribu itu masih tinggi dan memberatkan. Jika tidak ada kepentingan bisnis, harusnya bisa lebih murah lagi. India mematok harga dibawah Rp100 ribu, kenapa kita tidak bisa?” kata Netty, Kamis 28 Oktober 2021.

Apalagi, kata Netty, ada wacana PCR akan diwajibkan untuk seluruh moda transportasi.

“Kalau kebijakan ini diterapkan, maka tes Covid-19 lainnya, seperti, swab antigen tidak berlaku. Artinya semua penumpang transportasi non-udara yang notabene-nya dari kalangan menengah ke bawah wajib menggunakan PCR. Ini namanya membebani rakyat,” ucap Netty.

Baca Juga: Aturan Masa Berlaku Tes PCR untuk Naik Pesawat dan Kapal Laut Direvisi Jadi 3x24 Jam, Sesuai Perintah Jokowi

Netty juga menyoroti soal mekanisme pelaksanaan PCR sebagai screening method.

“PCR adalah metode screening. Seharusnya dalam masa menunggu hasil tes PCR keluar, seorang harus karantina. Banyak kasus justru orang bebas berkeliaran dalam masa tunggu tersebut," kata Netty .

Menurut dia, dalam kondisi tersebut ada peluang yang bersangkutan terpapar virus.

"Jadi saat tes keluar dengan hasil negatif, padahal dia telah terinfeksi atau positif Covid-19,"katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat