PIKIRAN RAKYAT – Menghadiri Talkshow Blue Carbon to Strengthen Climate Change and Coastal Resilience, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan mengemukakan bahwa Indonesia berupaya meningkatkan target Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat sebagai rangkaian agenda COP 26 UNFCCC.
Ia mengungkapkan bahwa dalam mencapai target tersebut, ada beberapa sektor yang dapat mendukung pencapaian Net Zero Emission, yaitu dari sektor hutan dan penggunaan lahan (FOLU), termasuk mangrove dan lahan gambut.
Menurutnya, sektor FOLU akan mendukung tercapainya penurunan emisi nasional atau Net Sink (penyerapan bersih) karbon pada 2030.
Baca Juga: Jamin Pemulihan Ekonomi Berbasis Laut, Kemenko Marves: Miliki Nilai Politis Strategis
Oleh karena itu, pemetaan dan pemanfaatan ekosistem blue carbon diharapkan dapat menurunkan suhu pada 2050.
Luhut Pandjaitan menyampaikan bahwa seluruh pihak akan berdiskusi mengenai perubahan iklim secara global guna menjaga iklim global agar tetap pada suhu di bawah dua derajat celcius sesuai anjuran Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) pada COP 26 UNFCCC di Glasgow.
“Saat ini, secara global kita sudah melampaui satu derajat celcius dan IPCC telah memperingatkan bahwa suhu global perlu dijaga agar tidak melebihi dari 1,5 derajat celcius,” kata Menko Luhut yang dikutip dari Kemenko Marves, Kamis, 4 November 2021.
Baca Juga: Pengakuan Wasit Pengatur Skor Liga 1: Kalau Mau Menangkan Pertandingan, Pasti Ada Handsball
Luhut Pandjaitan turut mengungkapkan bahwa Indonesia telah menyerahkan dokumen Updated Nationally Determined Contribution/NDC (kontribusi yang ditetapkan secara nasional) dan strategi jangka panjang untuk ketahanan karbon dan iklim 2050 terbaru kepada sekretariat UNFCCC.