PIKIRAN RAKYAT - Politisi Partai Gerindra Ferry Joko Yuliantono menyebutkan salah satu kesalahan dari isu dugaan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir yang terlibat bisnis tes tes polymerase chain reaction (PCR).
Ferry Joko Yuliantono mengatakan kesalahan yang ada pada dugaan keterlibatan Luhut Pandjaitan dan Erick Thohir adalah karena ada keinginan untuk mencari untung dan tidak adanya transparansi.
Menurut Ferry Joko Yuliantono, seharusnya pemrintah, Luhut Pandjaitan dan Erick Thohir, menjelaskan kepada publik mengenai ongkos dari tes PCR.
Baca Juga: Vanessa Angel Meninggal usai Lewati Titik Terendah Hidupnya, Dwi Andhika Tak Mampu Berkata-kata
Yakni dengan mengungkapkan berapa harga pokok produksi dari tes PCR tersebut, yang dikatakan sekitar Rp201.000, berdasarkan salah satu media.
"Jadi seluruh rumah sakit, klinik, dan lain sebagainya menyediakan fasilitas PCR tidak boleh lebih dari harga yang ditetapkan pemerintah," katanya.
"Ini kan nggak, dari mulai April 2020, kita rakyat suruh bayar (saat itu) Rp2 juta, ada keuntungan," sambungnya, dilansir Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Akbar Faizal Uncensored pada Jumat, 5 November 2021.
Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN PT Pertamina (Persero) November 2021, Simak Persyaratan dan Link Daftar
Sebab itu, dia menyatakan jika juru bicara Luhut Pandjaitan menyebut tidak mengambil keuntungan, tetapi dari angka yang keluar muncul keuntungan.