PIKIRAN RAKYAT – Pro dan kontra vaksin dosis ketiga atau booster masih terus bergulir di ranah publik. Mengingat jika sebelumnya, vaksin booster diperuntukan bagi tenaga kesehatan. Namun, wacana tersebut santer terdengar akan diberikan kepada seluruh masyarakat.
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan menyiapkan skenario vaksin penguat dosis ketiga sebagai upaya mencegah penularan dan angka kematian pada kelompok yang rentan terpapar Covid-19.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa vaksin penguat dosis ketiga akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan dan kelompok lansia.
"Yang pertama tenaga kesehatan, kedua adalah lansia," katanya.
Baca Juga: PTM dan Takziah Jadi Klaster Baru Covid-19, Pemprov DKI Jakarta Lakukan Evaluasi
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes itu menekankan bahwa pemerintah akan lebih dulu fokus pada cakupan vaksinasi pertama dan kedua.
Yaitu, setidaknya mencapai 60 persen hingga 70 persen. Kemudian, setelahnya program vaksinasi dosis ketiga dilakukan.
Ia mengatakan bahwa negara-negara maju yang sudah melakukan vaksinasi dosis ketiga cenderung memiliki ketersediaan vaksin.
Baca Juga: Hasil Survei: China Salip Amerika Serikat sebagai Negara Terkaya di Dunia
Sementara itu, negara dengan pendapatan rendah dan menengah masih harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan dosis vaksin bagi penduduknya.