kievskiy.org

Semakin Dekatnya Sumber Air Bersih Bagi Warga Sindangsari

WARGA mendapatkan Air bersih dari Sumur Wakaf yang diinisiasi oleh Global Wakaf di Masjid Baitul Rahman di Kampung Teras, Desa Sindangsari, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak.*/DOK. ACT
WARGA mendapatkan Air bersih dari Sumur Wakaf yang diinisiasi oleh Global Wakaf di Masjid Baitul Rahman di Kampung Teras, Desa Sindangsari, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak.*/DOK. ACT

LEBAK, (PR).- Belasan ibu rumah tangga mengantre sembari membawa jeriken di belakang Masjid Baitul Rahman. Semenjak Januari 2017, masjid yang terletak di Kampung Teras, Desa Sindangsari, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak ini, menjadi tempat pendistribusian air bersih untuk warga setempat. Air bersih tersebut diambil langsung dari Sumur Wakaf di Masjid Baitul Rahman.

Warga berterima kasih karena merasa dimudahkan dengan adanya pendistribusian air bersih dari Sumur Wakaf yang diinisiasi oleh Global Wakaf ini. Sejumlah warga menuturkan, sebelum adanya Sumur Wakaf, mereka harus berjalan jauh ke sumber air setiap harinya agar dapat suplai air bersih. Sumber air bersih tersebut berupa kolam yang menampung air dari gunung.

“Sebelum ada air ini, saya ambil air ke bawah. Jaraknya sekitar setengah kilometer dan itu ambilnya tiga kali satu hari. Kalau satu hari bisa satu sampai lima jeriken sekali saya bawa,” jelas Salma, warga Kampung Teras.


 

Sumber air yang berada jauh di kaki perbukitan Kampung Teras, membuat air sama sekali tidak mengalir sampai ke warga yang bermukim di bagian atas. Sehingga, mereka harus berjalan sejauh setengah kilometer untuk mengambil air di wilayah bawah.

Selama dua tahun terakhir, warga tidak lagi berjalan jauh untuk mengambil air di wilayah bawah. Mereka kini mengambil air bersih di Sumur Wakaf yang ada di Masjid Baitul Rahman.

“Air dari Sumur Wakaf ini biasanya saya pakai untuk mencuci, untuk ke kamar mandi, kalau mau ke sawah juga saya ambil air dari sini. Pokoknya sekarang saya sudah tidak perlu repot-repot lagi,” ungkap Salma.

Jadi, perkampungannya itu bentuknya kayak perbuktian gitu kak, rumah warga ada di bagian atas sampe tengah, kalo yang paling bawah itu sawah. Bukitnya udah ditanyain sama Lurah kalau kalau ada namanya, taunya ga ada. Mereka cuma sering bilang "di bawah" atau "di atas".

Sumur Wakaf sendiri memanfaatkan air yang ada di kolam penampungan air buatan warga, tempat di mana warga harus berjalan jauh ke bawah untuk mendapatkan air bersih. Air dari penampungan tersebut lantas disedot dan dialirkan melalui pipa hingga ke Sumur Wakaf yang berada di dekat pemukiman warga di perbukitan.

Jadwal pendistribusian air bersih biasanya dilakukan sebanyak dua kali, yakni pada pagi dan sore. Busro selaku Lurah Sindangsari menjelaskan, penjadwalan pendistribusian air bersih ini untuk pemeliharaan pompa air agar dapat terus berfungsi. Bagi Busro, pemeliharaan fasilitas sumur seperti pompa air, mesin, paralon, dan kabel listrik amat diperlukan karena jika Sumur Wakaf bermasalah, dapat berdampak pada perilaku kebersihan warga yang buruk.


 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat