kievskiy.org

Perajin Bedug di Banyumas Banjir Pesanan

SEORANG pekerja menjemur bedug buatannya seperti yang terlihat pada Kamis, 9 Mei 2019, di Banyumas, jawa Tengah. Pesanan bedug meningkat tiga kali lipat selama Ramadan hingga jelang Hari Raya Idul Fitri.*/EVIYANTI/PR
SEORANG pekerja menjemur bedug buatannya seperti yang terlihat pada Kamis, 9 Mei 2019, di Banyumas, jawa Tengah. Pesanan bedug meningkat tiga kali lipat selama Ramadan hingga jelang Hari Raya Idul Fitri.*/EVIYANTI/PR

BANYUMAS, (PR).- Selama 60 hari, jelang Ramadan hingga Lebaran Idul Fitri adalah hari tersibuk bagi perajin bedug di Desa Keniten, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Mereka banjir pesanan sejak dua bulan terakhir.

Misalnya saja produk kerajinan bedug “Nurul Ikhsan” yang dikelola oleh M Yusuf dan Taufik Amin berserta keluarganya bisa naik tiga kali lipat. Selain bedug, pesanan kentongan juga meningkat. 

Diw aktu yang sibuk ini, sembilan pekerja bedug di Nurul Ikhsan terpaksa bekerja lembur hingga pukul 01.00 dini hari. Pengorder sebagian besar adalah masjid mushola  dari berbagai tempat di Sumatera dan Jawa.   

Meski jam lembur diluar batas kewajaran namun karena pekerjanya adalah keluarga adik, kakak, ponakan, dan paman, maka usaha ini bisa dikatakan menjadi berkah. "Semua perajinnya masih saudara sehingga tingginya permintaan bedug selama Ramadan hingga Lebaran menjadi berkah untuk keluarga. Kami kerjakan sampai pukul 01.00 dinihari setiap hari sejak sebulan ini," kata Taufik Amin ketika ditemui Kamis, 9 Mei 2019.

Rata-rata pesanan pada bulan biasa hanya 50 buah bedug namun sekarang bisa mencapai lebih dari 150. Permintaan paling banyak datang dari luar Jateng, meski pasar lokal seperti dari Banyumas, Cilacap, Purbalingga juga cukup tinggi.
 

Taufik Amin mengatakan, permintaan kentong juga meningkat. "Sehingga permintaan setiap bulannya selalu tinggi. Pada lebaran, banyak masjid, mushola, dan surau yang menginginkan bedug baru," tambahnya.

Agar order dapat dipenuhi tepat waktu, satu pekerja ditarget membuat satu bedug ukuran paling kecil dengan diameter 50 cm. Ada lima hingga enam ukuran bedug yang dibuat, paling kecil 50 cm ada ukuran 60 cm, 80 cm, 90 cm, 120 cm paling besar 150 cm. Maksimal ukuran 200 cm, menyesuaikan dengan ukuran lebar kulit sapi yang digunakan sebagai media pukul.

Bahan baku yang digunakan untuk kerangka bedug, kata Taufik, menggunakan kayu trembesi. Sedangkan untuk kulitnya bisa menggunakan kulit sapi atau kulit domba. Mengenai berapa lama membuat bedug dari proses awal, tergantung besar kecilnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat