kievskiy.org

Hasil Tes PCR Keluar Tak Lebih dari Enam Jam, Novel Baswedan: Korupsi Mesti Diungkap

Petugas kesehatan melakukan tes PCR Covid-19 kepada warga di Jakarta, Selasa, 2 November 2021.
Petugas kesehatan melakukan tes PCR Covid-19 kepada warga di Jakarta, Selasa, 2 November 2021. /Antara/M Risyal Hidayat ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Mantan penyidik senior KPK, Novel Baswedan mendesak supaya lembaga antirasuah mengungkapkan potensi korupsi dari praktik tes PCR.

Harga tes PCR yang berubah-ubah menimbulkan kecurigaan publik, ditambah lebih tinggi dari India.

Selain itu, terlibatnya pejabat negara dalam bisnis tes PCR membuat dugaan praktik korupsi semakin tinggi.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter milik Novel Baswedan, ia berujar jika KPK dan para penegak hukum terkait harus mengungkapkan potensi terjadinya praktik korupsi.

Baca Juga: Teuku Ryan Harus Bayar Denda Rp1 M, Ria Ricis Menangis: Jangan Panik, Rezeki Udah Diatur

"Tes PCR urgent bagi masy, apalagi saat pandemi Covid. Ketika dikuasai/dimonopoli oleh segelintir org lalu dikomersilkan shg harganya mahal,maka ini skandal,potensi Korupsi yg mesti diungkap. Apalagi alokasi dana negara besar utk Covid,diantaranya utk tes PCR," kata Novel Baswedan.

Beberapa perbedaan harga yang menentukan hasil dari tes PCR tersebut keluar juga menjadi perdebatan.

Pasalnya, jika ingin hasil tes PCR keluar lebih cepat, masyarakat harus membayar dengan harga yang jauh lebih mahal dibandingkan layanan normal dengan hasil keluar dalam waktu 24 jam.

"Blm lg ketika kita bicara soal waktu, saat masy membutuhkan segera tp harus menunggu sampai 2 hari bahkan lebih. Yg mau hasil lebih cepat harus membayar lebih mahal lagi," ujar Novel Baswedan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat