kievskiy.org

Jumlah Kecelakaan Turun 62 Persen, Kakorlantas Polri Akui Beberapa Hal yang Membuat Arus Mudik 2019 Lebih Baik

BAGIAN depan Bus Doa Ibu rusak setelah menabrak tiga mobil boks di Jalan Ciawi, Desa Sukamantri, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis, 30 Mei 2019. Kecelakaan tersebut membuat jalur Gentong-Ciawi mengalami kemacetan.*/BAMBANG ARIFIANTO/PR
BAGIAN depan Bus Doa Ibu rusak setelah menabrak tiga mobil boks di Jalan Ciawi, Desa Sukamantri, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis, 30 Mei 2019. Kecelakaan tersebut membuat jalur Gentong-Ciawi mengalami kemacetan.*/BAMBANG ARIFIANTO/PR

JAKARTA, (PR).- Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Irjen Polisi Refdi Andri, mengatakan bahwa jumlah korban tewas dalam berbagai kecelakaan lalu lintas yang terjadi di seluruh Indonesia sejak berlangsungnya Operasi Ketupat 2019, menurun. Hingga Kamis, 6 Juni 2019, jumlah korban mencapai 109 orang yang artinya turun 59 persen dibandingkan jumlah korban meninggal dunia pada periode yang sama tahun lalu.

Refdi Andri melalui siaran pers di Jakarta, Jumat, 7 Juni 2019, malam, menyatakan, sejak diselenggarakannya Operasi Ketupat 2019 pada hari Rabu, 29 Mei 2019, telah terjadi sebanyak 446 kasus kecelakaan yang mengakibatkan 109 korban meninggal dunia. Selain itu, ada juga korban luka, yaitu 76 orang luka berat dan 515 orang mengalami luka ringan.

"Jumlah kecelakaan dalam Operasi Ketupat tahun ini (2019) turun 62 persen, jumlah korban tewas turun 59 persen, jumlah korban luka berat turun 72 persen, dan jumlah korban luka ringan turun 66 persen dibandingkan data tahun lalu," katanya, seperti dilansir dari kantor berita Antara.

Penurunan karena perencanaan yang matang dan kesadaran masyarakat

Menurut dia, penurunan angka kecelakaan lalu lintas itu bisa terjadi salah satunya karena infrastruktur yang lebih baik saat ini. Selain itu, ia juga mengapresiasi kinerja yang lebih baik dengan seluruh mitra terkait.

"Faktor yang mempengaruhi turunnya angka laka lantas (kecelakaan lalu lintas) adalah infrastruktur yang lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu, termasuk dengan sarana dan prasarana. Kemudian, kinerja kami lebih optimal dengan semua mitra terkait. Saya merasakan dengan perencanaan yang matang menjadi hasil yang baik," katanya.

Selain itu, masyarakat juga dinilainya lebih baik dalam mempersiapkan dirinya dan kendaraannya sebelum mudik. Hal itu berpengaruh sehingga memperkecil peluang terjadinya kecelakaan.

"Masyarakat yang melakukan pergerakan menyiapkan kendaraan yang lebih baik lagi dan yang terakhir, pengemudi lebih paham arti dari keselamatan," kata Refdi Andri.

Ia pun menyatakan pesannya agar masyarakat menjaga keselamatan diri saat menjalani arus balik menuju Jakarta. Ia juga berharap arus balik bisa berjalan aman, nyaman, tertib, dan lancar.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat