kievskiy.org

Komnas Perempuan Ingatkan Kematian Novia Widyasari Jadi Alarm Keras Kondisi Darurat Kekerasan Seksual

Ilustrasi pelecehan anak.
Ilustrasi pelecehan anak. /Pikiran Rakyat

PIKIRAN RAKYAT- Belakangan ini muncul beragam kasus terkait pelecehan dan kekerasan seksual terhadap sejumlah remaja bahkan, kasus yang tengah mencuat saat ini yakni soal pemerkosaan yang berujung depresi dan aksi bunuh diri seorang mahasiswi di Universitas Brawijaya.

Sementara dalam hal ini, Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Andy Yentriyani mengatakan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia masih sangat lemah saat ini.

Menurut pihaknya, hal itu ditambah kondisi layanan yang sangat terbatas mengingat kapasitas menghadapi lonjakan pelaporan kekerasan seksual yang semakin tinggi dengan jenis kasus yang semakin kompleks.

“Kondisi layanan yang sangat terbatas, kemudian adanya lonjakan pelaporan kekerasan seksual dengan jenis kasus yang semakin kompleks,” kata Andy dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 6 Desember 2021.

Baca Juga: Kemensos Berikan Pendampingan pada Siswi SMP Korban Kekerasan Seksual di Jombang

Selain itu, Andy menyebut kematian tragis mahasiswa Universitas Brawijaya Malang bernama Novia Widyasari Rahayu itu semestinya menjadi pelajaran bagi upaya penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan, agar kedepannya menjadi lebih baik.

“Kasus ini merupakan alarm keras pada kondisi darurat kekerasan seksual di Indonesia yang membutuhkan tanggapan serius dari aparat penegak hukum, pemerintah, legislatif dan masyarakat,” tuturnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswi UB Malang, Novia Widyasari Rahayu berusia 23 tahun itu menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh kekasihnya, seorang anggota polisi Bripda Randy Bagus.

Novia Widyasari Rahayu mengalami depresi atas jalinan hubungannya dengan Bripda Randy Bagus, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Antara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat