GRESIK, (PR).- Tidak selamanya limbah berdampak negatif. Sebagian masyarakat kini justru memanfaatkan limbah menjadi barang-barang bernilai ekonomis. Seperti yang dilakukan kelompok masyarakat yang menjadi binaan Garudafood Sehati, mereka menghasilkan sejumlah hasta karya dengan bahan baku limbah.
"Kami melakukan sejumlah pembinaan, agar kelompok masyarakat jadi lebih kreatif menghasilkan sesuatu yang berharga. Padahal bahan baku yang mereka manfaatkan berasal dari limbah. Sudah banyak produk-produk yang dihasilkan, tidak melulu hiasan, tapi juga ditampilkan berupa mug, kaos bahkan hasil dari daur ulang limbah makanan bisa menjadi pakan lele," kata Hardianto Atmadja, CEO Garudafood, Rabu 28 Agustus 2019.
Sebagai bentuk tanggung jawab, lanjut Hardianto, pihaknya juga terus berupaya mewujudkan perusahaan yang ramah lingkungan. Ke depan, sudah disusun proyek eduwisata, dimana masyarakat bisa berkunjung ke pabrik yang berada di Gresik, Pati, dan Rancaekek Bandung, untuk memperoleh berbagai pengetahuan.
"Belum lama ini, kami juga mengadakan talkshow sekaligus peresmian galeri kunjungan pabrik digital pertama di Indonesia yang diberi nama Gery X-Quest Factory di pabrik biskuit Garudafood Gresik, Jawa Timur. Galeri ini merupakan salah satu inovasi dengan konsep digital pertama di Indonesia yang berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dalam mendukung Tourism 4.0. Hal ini merupakan bentuk kolaborasi lanjutan antara kami dengan pihak Kementerian Pariwisata," ucapnya.
Acara talkshow bertema ‘Peranan Dunia Usaha dalam Mempromosikan Industri Pariwisata’ menghadirkan narasumber Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar RI Rizki Handayani Mustafa, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia Adhi S. Lukman, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim, Sinarto dan CEO Garudafood Hardianto Atmadja serta Ketua CEO Business Forum Jahja B. Soenarjo selaku moderator.***