PURWOKERTO, (PR).- Kebakaran hutan yang melanda dua gunung di Jawa Tengah, yakni Gunung Slamet di Kabupaten Banyumas dan Gunung Sumbing di Kabupaten Temanggung, sudah mulai bisa diatasi. Beberapa titik api dinyatakan sudah padam.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah lokasi saat ini mulai proses pendingingan. Sebagian tim gabungan pemadam kebakaran mulai ditarik dari lokasi.
Di Gunung Slamet, hutan yang terbakar mencapai 15 hektare. Sampai saat ini belum ditaksir soal jumlah kerugian. Sedangkan di Gunung Sumbing, kebakaran mencapai 19.5 hektare dengan kerugian akibat kebakaran tersebut ditaksir mencapai Rp2.925.000 untuk jenis vegetasi rimba campur yang hangus.
Humas Perhutani KPH Banyumas Timur, Sugito, mengatakan, titik api di petak 58D-12 sebelah barat selatan Gunung Slamet sudah padam. "Api benar-benar padam sekitar pukul 10.50 WIB, saat ini area yang hangus terbakar masuk proses pendingingan," kata Sugito Rabu, 25 September 2019.
Pemadaman sempat menemui kendala karena anginnya cukup kencang, sehingga api yang sudah padam hidup kembali karena tertiup angin. Tim gabungan lantas melakukan penyekatan untuk memblokir supaya benar-benar padam.
Kini, kata dia, sebagian besar tim sudah ditarik. Namun, sebanyak lima orang masih bertahan di lokasi untuk memantau lokasi.
"Kita tunggu sampai pukul 17.00 jika tidak keluar bara api, maka dipastikan api bener-benar sudah berhasil dikuasai," katanya. Hutan Gunung Slamet terbakar akibat rembetan api dari kebakaran yang terjadi di Perhutani Pekalongan Barat, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, pada Selasa pekan lalu.
![](https://static.pikiran-rakyat.com/public/medium/public/2019/09/sp5BlGZ1Y3v92rTdAskVu3HO8eTApVzCS4Zg4mHI.jpeg)
Masih ada satu titik api yang sulit dikendalikan di Gunung Sumbing
Sementara, karhutla di Gunung Sumbing semula meliputi tiga titik lokasi hutan lindung di wilayah Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Kemloko bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Temanggung. Kini, tinggal satu titik lokasi saja yang masih terdapat titik api.