kievskiy.org

Pasokan Anljok, Harga Cabai Terus Melambung Jelang Nataru

Ilustrasi. Seorang petani di wilayah Ciahurbeuti, Kabupaten Ciamis tengah panen cabai.
Ilustrasi. Seorang petani di wilayah Ciahurbeuti, Kabupaten Ciamis tengah panen cabai. /Pikiran Rakyat/Nurhandoko Wiyoso

PIKIRAN RAKYAT - Menjelang Natal dan tahun baru, harga cabai terus melambung. Saat ini harga cabai di tatar galuh Ciamis sudah menembus Rp80.000 per kilogram.

Terus melonjaknya harga cabai, bukan dipicu naiknya permintaan. Kondisi itu justru dikarenakan anjlokya pasokan salah satu komoditi pertanian tersebut. Diperkirakan kondisi ini bakal terus berlangsung hingga akhir Desember 2021.

Di Pasar Manis, pasar tradisional terbesar di Ciamis, harga cabai rawit domba yang semula hanya berkisar Rp20.000 – Rp25.000, naik menjadi Rp80.000 per kilogram. Sedangkan harga merah besar rata-rata dari Rp35.000, naik menjadi Rp80.000 per kilogram.

“Harga naik, bukan permintaan yang naik, tetapi intinya karena pasokan cabai dari petani berkurang,” kata Ketua Kelompok Tani Karangsari, Kecamatan Sukamantri, Pipin Arip Arpilin pada Senin 13 Desember 2021.

Baca Juga: Kaget Anak Kelimanya Tak Mirip Nathalie Holscher, Sule: Kok Kayak Ferdi?

Dia mengungkap, ada beberapa penyebab produksi cabai anjlok. Di antaranya kondisi cuaca ekstrem, perbedaan suhu yang sangat tinggi antara siang dan malam hari. Selain itu tingginya curah hujan mengakibatkan tanaman lebih rentan terserang penyakit.

Saat curah hujan tinggi, jelasnya, tanah menjadi lebih lembab. Kondisi tersebut menjadi media tumbuh jamur dan penyakit.

“Turunnya produksi cabai banyak dipengaruhi cuaca ekstrem. Ditambah serangan hama penyakit seperti layu dan antraknos,” tutur Pipin.

Baca Juga: Morning Down, Single Perdana Dipantaraloka yang Bernuansa Ska Elektronika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat