kievskiy.org

Harga Cabai di Pasar Anjlok, Puncak Panen Tak Disokong Serapan Optimal

Pedagang cabai merah saat melayani pembeli di Pasar Baru Cilegon, Sabtu 15 Juni 2019.
Pedagang cabai merah saat melayani pembeli di Pasar Baru Cilegon, Sabtu 15 Juni 2019. /SIGIT ANGKI NUGRAHA/KABAR BANTEN

PIKIRAN RAKYAT - Dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini tentunya sangat berdampak terhadap semua sektor, khususnya di sektor ekonomi.

Bahkan, seperti yang terjadi yakni seiring tingginya produksi pada puncak panen Agustus, akan tetapi tak diikuti dengan serapan optimal, menyebabkan harga cabai menurun.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Abdul Hamid, Selasa, 31 Agustus 2021.

Dia menuturkan harga cabai merah keriting anjlok sampai menyentuh Rp7.000 per kilogram (kg). Kemudian, cabai rawit merah berkisar Rp8.000 per kg di tingkat petani.

Baca Juga: Viral Ragil Mahardika Pamer Kemesraan Bersama Suami di Jerman, Sang Ibu: Pulang Tinggal Kuku...

"Pasar sangat lesu dan produksi tinggi. Kalau normal di tingkat petani agar tidak rugi harga jual Rp13.000 per kilogram," ujar Hamid, di Jakarta.

Dia menuturkan, laporan terakhir dari produksi di wilayah Kediri menunjukkan perbaikan harga di kisaran Rp1.000 sampai Rp2.000 per kg.

Menurutnya, harga membaik akibat adanya penyerapan dari wilayah Kalimantan, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com situs PMJ News.

"Hari ini ada penyerapan dari Kalimantan, sehingga harga agak naik," ujar Abdul Hamid.

Kemudian berdasarkan Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) memaparkan, harga cabai merah keriting di pasar tradisional melanjutkan tren penurunan sejak awal Agustus, dari rata-rata Rp33.100 per kg pada 1 Agustus 2021 menjadi Rp28.200 per kg pada 31 Agustus 2021.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat