kievskiy.org

Makin Lama Anggaran Pertanian Makin Kecil, Johan Anggap Sebagai Sebab Miskinnya Petani

SEORANG petani memanen di area persawahan Kecamatan Cibeber, beberapa waktu lalu.*
SEORANG petani memanen di area persawahan Kecamatan Cibeber, beberapa waktu lalu.* /SHOFIRA HANAN/PR Shofira Hanan

BANDUNG,(PR).- Anggota DPR RI, Johan Rosihan mengkritisi pemerintah terkait dengan rendahnya alokasi anggaran untuk sektor pertanian. Ia menelaah beberapa dokumen laporan pemerintah dan membandingkan kenyataan di lapangan yang menunjukkan alokasi anggaran pertanian terjadi penurunan dari tahun ke tahun.

"Seperti pada Tahun 2015, alokasi anggaran untuk Kementerian Pertanian sebesar Rp 28,679 triliun, tapi tahun 2016 turun menjadi Rp 27,630 triliun," kata Johan saat dihubungi, Jumat 13 Desember 2019.

Penurunan ini terus berlangsung hingga saat ini, yakni pada tahun 2019 penurunan terjadi sampai pada angka Rp 21,1 triliun.

"Rendahnya alokasi anggaran pertanian ini tentu berdampak pada menurunnya produktivitas pertanian yang juga menyebabkan rendahnya kemampuan daya beli petani," ucapnya. 

Baca Juga: Punya 300 Juta Penduduk, Indonesia Terancam Krisis Pangan di 2030

Di sisi lain, tambah dia, inflasi di Indonesia terbesar disumbang dari sektor pertanian, khususnya pangan.

“Pemerintah perlu berupaya dengan keras, agar memperbaiki sektor pertanian ini. Kehidupan petani akan semakin sulit bila pemerintah tidak segera turun tangan. Bila terus dibiarkan, akan menjadi sebab meningkatnya angka kemiskinan di Indonesia” kata Johan.

Johan memberikan gambaran berdasarkan dokumen BPS September 2018, jumlah penduduk miskin kian bertambah terutama di pedesaan, jumlahnya sebesar 13,10%. Sedangkan di perkotaan sebesar 6,89%.

"Dari tahun ke tahun, angka kemiskinan stagnan tidak beranjak turun. Ini tidak dapat dibiarkan terus berkelanjutan, karena kemiskinan tidak untuk diwariskan," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat