kievskiy.org

Bahayanya Robot dalam Menggiring Opini Publik, KPK Sering Dijadikan Sasaran

KAMPANYE di media sosial.*/DOK. PR
KAMPANYE di media sosial.*/DOK. PR

PIKIRAN RAKYAT - Opini publik dikatakan oleh Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Giri Suprapdiono dalam sehari-hari sering disetir oleh robot-robot (bot).

Robot-robot tersebut bertujuan untuk menggiring opini publik serta framing dan disebarluaskan kepada masyarakat.

"Jadi, sekarang perang media sosial itu pakai metodologi. Perang bertujuan membuat bimbang sikap publik pada pemberantasan korupsi. Dalam rangka menggiring opini pembenaran atau justifikasi, digunakan bot-bot. Seperti yang diulas para pakar media sosial," ujar Giri seperti dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Baca Juga: Pulang Pameran di Turki, Koperasi Pesantren Aa Gym Terima Pesanan 10 Ribu Tas dari Serbia

Lantaran hal tersebut, dia mengungkapkan bahwa kemampuan robot-robot tersebut tidak bisa diimbangi oleh media arus utama. Sehingga diperlukannya kecerdasan untuk menyikapi persoalan ini.

"Kalau dibaca sekarang media arus utama pada komentarnya, misalnya ada 500 komentar yang berbicara jelek soal KPK, ada satu saja yang dukung KPK. Seakan-akan yang benar yang banyak tadi," ujar Giri.

Padahal, menurut dia, 500 komentar yang menjelekkan KPK, 499 di antaranya adalah robot. Media cetak dan media daring tidak bisa membalikkan opini robot.

Baca Juga: Napi Koruptor Dapatkan Angin Segar karena Putusan Mahkamah Konstitusi

Hal ini karena media tersebut dalam analisis jaringan medsos berada pada posisi arbitrase (di tengah), tidak bisa mengimbangi derasnya opini tersebut.

Bahkan konferensi pers serta press release yang biasa dilakukan oleh Juru Bicara dan Humas tidak bisa mengimbangi penggiringan opini yang dilakukan oleh bot-bot tadi.

Giri menuturkan masyarakat harus lebih cerdas dalam menghadapi pengiringan opini yang dilakukan oleh bot.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat