kievskiy.org

BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Masih Terjadi di Indonesia Sepekan ke Depan

ILUSTRASI cuaca ekstrem.*
ILUSTRASI cuaca ekstrem.* /ABC

PIKIRAN RAKYAT - Cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia dalam sepakan ke depan diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan masih terjadi.

Prediksi cuaca ekstrem ini dikeluarkan oleh BMKG setelah melakukan analisis kondisi dinamika atmosfer terkini.

"Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan masih adanya potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia untuk sepekan kedepan," kata Deputi bidang Meteorologi BMKG R Mulyono R Prabowo dalam rilis yang diterima di Jakarta, Minggu 5 Januari 2019 dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kantor berita Antara.

Analisis tersebut menunjukkan berkurangnya pola tekanan rendah di Belahan Bumi Utara (BBU) dan meningkatnya pola Tekanan Rendah di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS).

Baca Juga: Skenario Transfer Besar Liga Top Eropa: Mbappe ke Liverpool, Neymar dan Pogba Menuju Real Madrid

Hal ini mengindikasikan terjadinya peningkatan aktifitas Monsun Asia yang dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia.

Serta meningkatnya pola tekanan rendah di BBS (sekitar Australia) dapat membentuk pola konvergensi (pertemuan massa udara) dan belokan angin menjadi signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator.

Sementara itu berdasarkan model prediksi, aktifitas Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah diprediksikan mulai aktif di sekitar wilayah Indonesia selama periode sepekan ke depan, kondisi ini tentunya dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan di wilayah Indonesia.

Baca Juga: Bukannya Mereda, Cuitan Donald Trump Buat Iran dan Amerika Serikat Semakin Diambang Perang

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan potensi Cuaca Ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah.

Pada periode 5-8 Januari 2020 terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat,Jawa Tengah,DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Baca Juga: Rumor Persib Bandung, Guy Junior Akan Buat Pemain Naturalisasi Menumpuk Jika Benar Bergabung

Sementara untuk periode 9-12 Januari 2020 kondisi yang sama terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Sementara itu, potensi ketinggian gelombang laut di wilayah Indonesia hingga mencapai lebih dari 2,5 meter dapat terjadi di beberapa wilayah perairan antara lain Laut Natuna Utara, Laut Jawa Bagian Timur, Perairan Utara Kepulauan Anambas- Kepulauan Natuna, Perairan Selatan Jawa Barat Hingga Sumba, Selat Bali - Selat Lombok - Selat Alas bagian Selatan, Perairan Pulau Sawu - Rote, Samudra Hindia Selatan Jawa Hingga NTT, Laut Banda, Perairan Kepulauan Kai-Aru, Laut Sulawesi Bagian Timur.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat